Mohon tunggu...
Atika Liutami
Atika Liutami Mohon Tunggu... Editor - Sastra Indonesia, Universitas Andalas

cuma orang awam.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi "Balimau" yang Masih Dilakukan oleh Sebagian Masyarakat Minangkabau

1 Maret 2021   11:35 Diperbarui: 1 Maret 2021   11:57 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada dasarnya, tradisi menurut kamus besar bahasa indonesia merupakan suatu adat kebiasaan yang dilakukan secara turun-temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan dalam masyarakat. Dan budaya dapat diartikan sebagai sebagai pikiran akal budi atau adat-istiadat.Jadi, apa pun yang dilakukan oleh manusia secara turun temurun dari setiap aspek kehidupannyan dapat dikatakan sebagai "Tradisi" yang berarti bahwa hal tersebut adalah menjadi bagian dari kebudayaan.

Bangsa Indonesia memiliki beragam suku bangsa. Masing-masing suku bangsa tersebut memiliki adat istiadat dan kebudayaan yang berbeda-beda. Maka dari itu, indonesia kaya akan bermacam tradisi yang memiliki ciri khas masing masing, salah satunya tradisi serta kebudayaan yang ada di Minangkabau. Minangkabau memiliki adat serta bermacam tradisi dan kebudayaan yang sangat beragam. Mulai dari makananan, tari, alat musik hingga acara adat.

Minangkabau merupakan kelompok etnis asli Nusantara yang wilayah persebaran kebudayaannya meliputi kawasan yang kini masuk ke dalam provinsi Sumatra Barat. Dan menyebar luas di seluruh kepulauan nusantara. Salah satu tradisi yang ada diminangkabau, adalah tradisi balimau.

Balimau adalah tradisi yang dilakukan sebelum memasuki bulan suci ramadhan oleh masyarakat minangkabau dengan mandi menggunakan jeruk nipis.tradisi ini biasanya dilakukan pada kawasan yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian. Tradisi ini di wariskan secara turun temurun, dan sebagian masyarakat percaya ini dilakukan untuk pensucian diri atas dosa yang pernah diperbuat, sebelum memasuki bulan suci Ramadhan.

Tradisi Balimau dipercaya sudah ada sejak abad ke-19 pada masa penjajahan Belanda. Awalnya, Tradisi Balimau merupakan sebuah ritual di mana pada hari terakhir bulan Sya'ban seseorang diharuskan mandi keramas dengan limau, kasai (bunga rampai), dan beberapa jenis bunga lainnya. Balimau juga sering disebut dengan bakasai (mandi dengan bunga rampai). Setelah Balimau atau Bakasai tersebut, barulah seseorang berniat untuk berpuasa Ramadhan esok harinya. Tradisi ini diwariskan secara turun temurun, bahkan sampai saat ini masih terus berlangsung.

Padahal tradisi balimau ini bukan bagian dari syariat ataupun tata cara menyambut Ramadan, Ramadhan memang disambut dengan kegembiraan, namun jangan sampai melanggar syariat dalam mengekspresikannya. Ramadan itu ialah dengan memperbanyak amalan-amalan ibadah di bulan Syaban Allah SWT dan rasul-nya.

Kita sebagai pewaris tradisi tidak boleh meninggalkan tradisi yang sudah ada sejak zaman dulu ini. Karena apabila tradisi ini dilupakan maka tradisi ini akan hilang pada suatu saat nanti. Akan tetapi dalam menjalankan tradisi ini kita juga tidak boleh lepas dari ajaran agama yang kita percayai. Misalnya dalam menjalankan tradisi balimau ini, kita bisa menutup aurat dan memisahkan tempat pemandian yang laki-laki dan perempuan bisa dipisahkan. Dengan begitu, kita bisa mewariskan tradisi tanpa melanggar syariat agama yang kita percayai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun