Mohon tunggu...
Ati Sumiati
Ati Sumiati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Meningkatkan Kompetensi Guru

29 Juni 2015   13:38 Diperbarui: 29 Juni 2015   13:42 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah suatu keniscayaan yang harus segera dilakukan agar Indonesia bisa mensejajarkan diri dengan Negara-negara maju seperti negera-negara yang tergabung dalam OECD atau paling tidak dapat bersaing dengan Negara-negara Asia maju lainya seperti Jepang, Korea, maupun China. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah baik  melalui Kementrian Pendidikan Nasional maupun pemerintah daerah  mulai dari perbaikan dan peningkatan mutu sarana-prasarana pendidikan, Peningkatan kuantitas  guru dan tenaga kependidikan, Peningkatan kualitas guru melalui program sertifikasi guru, pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan melalui program BOS, Beasiswa bagi siswa miskin dll.

Guru merupakan faktor terpenting dalam menentukan kualitas pendidikan maka guru  perlu memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaannya seperti yang diamanatkan oleh UU no 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ( Sanjaya: 2008 )  bahwa kompetensi guru itu mencakup kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional.  Kompetensi pedagogis merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan  pembelajaran. Kompetensi kepribadian dapat dilihat dari prilaku guru yang mantap,stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, berahlak mulia menjadi teladan, bersikap objektif, dan selalu mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan. Kompetensi sosial meliputi kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang ditunjukan dengan kemampuan bergaul dan berkomunikasi dengan peserta didik, orang tua siswa, teman sejawat, dan masyarakat. Yang terakhir, kompetensi professional merupakan kemampuan menguasai materi pelajaran yang diampunya.

Guru yang professional memiliki pengetahuan dan wawasan tentang berbagai jenis pendekatan dan teori belajar; mampu melaksanakan pembelajaran dengan berbagai macam strategi, metode dan teknik yang menyenangkan dan efektif sehingga dapat memicu  ( triggering ) motivasi siswa untuk  terus belajar dari berbagai macam  sumber belajar yang ada. Sehingga peserta didik dapat terus meningkatkan kompetensinya sebagai bekal hidupnya kelak di jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun dalam masyarakat.

Sebagai wujud tanggung jawab profesionalnya guru dituntut untuk kreatif dan inovatif merancang pembelajaran yang menyenangkan serta menjadi teladan atau model bagi peserta didik. Sehingga Guru memang layak digugu dan ditiru oleh siapapun terutama peserta didik.

Untuk terus mengembangkan profesionalismenya guru perlu terus membuka cakrawala pengetahuannya dengan berbagai cara, misalnya mengikuti diklat dan seminar, melakukan penelitian, maupun studi banding dengan rekan-rekan sejawat baik di sekolah dalam negeri maupun luar negeri.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah dibawah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah mengirimkan 270 orang guru dari sekolah se Jawa Barat ke Adelaide, Australia Selatan yang di bagi kedalam 6 group keberangkatan mulai dari tgl 16 Agustus 2013 dan berakhir di bulan Desember 2013 untuk mengikuti pelatihan dan observasi di sekolah-sekolah yang ada di sana dengan harapan bisa menimba ilmu, baik itu pemerolehan bahasa Inggris secara nyata dan kontekstual bagi guru terutama guru-guru yang bukan guru bahasa Inggris maupun  belajar berbagai macam strategi, metode, dan teknik pembelajaran dalam PBM di kelas yang dapat diterapkan di sekolah masing-masing setelah mereka kembali. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru-guru yang di berangkatkan. 

Adapun manfaat yang dapat diperoleh adalah sbb:

  1. Dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris guru karena guru ditempatkan di homestay yang menuntut berkomunikasi dengan bahasa Inggris dan materi yang disajikan dalam pelatihan menggunakan bahasa Inggris.
  2. Dapat mempelajari dan melihat langsung budaya orang Australia yang terkenal dengan kedisiplinannya, penolong, kejujurannya, kesadaran akan alam dan lingkungan, serta kerja kerasnya.
  3. Dapat memperoleh ilmu dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang disampaikan para pakar dalam kegiatan pelatihan.
  4. Dapat berbagi pengalaman dengan guru-guru di Australia melalui class observation atau school visit.
  5. Dapat memperoleh informasi mengenai pengelolaan sekolah di Australia melalui dialog dengan warga sekolah maupun melalui dokumen sekolah.
  6. Dapat menjalin kerjasama dengan guru dan sekolah di Australia dalam berbagai bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun