Teknokrasi adalah bentuk pemerintahan ketika para pakar teknis menguasai pengambilan keputusan dalam bidangnya masing-masing. Teknokrat dapat diartikan seseorang atau sekelompok orang yang cerdik dan pandai. Seperti, insinyur, ilmuwan, dan orang-orang yang punya pengetahuan, keahlian, dan ilmu yang akan membentuk badan pemerintahan. Pemimpin yang menjadi teknokrat membawa kemajuan yang cenderung berpendidikan tinggi dengan pemahaman isu-isu yang mendalam serta pemikiran yang sangat kristis yang berkaitan dengan keahlian mereka.
Dari keahlian seorang teknokrat ini menjadikan  pandangan penduduk  di Indonesia  lebih memilih seorang teknokrat untuk menjadi pemimpin. Karena memiliki pengetahuan dan keterampilan terkait yang mereka kuasai.  Seorang teknokrat dapat membawa perubahan untuk memajukan ekonomi, infrastruktur, kesehatan dan lainnya. Dapat dilihat dengan kemajuan suatu negara dengan laju pembangunan yang tinggi oleh seorang pemimpin teknokrat. Dalam teknokrasi, pada pengambil keputusan akan dipilih berdasarkan seberapa jauh mereka menguasai bidang mereka.
Teknokratis adalah kebijakan seorang ahli yang menguasai posisi-posisi terpenting dalam pemerintahan dan kebijakan pembangunan aparatur serta infrasutruktur yang tidak terlihatnya kondisi sosialnya. Contohnya, pembangunan infrasutruktur pada kereta cepat Jakarta- Bandung menurut data dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia untuk lahan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung terdapat 24 rumah di RT 009/014 Kelurahan Cipinang Melayu tersebut digusur oleh petugas gabungan sesuai arahan PN Jakarta Timur.
Seorang teknokrat akan berusaha membawa kemajuan pada negara dengan keahlian yang dimilikinya, seperti hal nya pada presiden ke 3 kita yaitu, BJ. Habibie seorang pembuat pesawat yang membawa kemajuan teknologi dan sains. Menumbuhkan rasa kemajuan pada negara untuk merubah cara berpikir masyarakat untuk memajuan Indonesia. Pemerintahan pada masa pimpinan BJ. Habibie saat itu dalam masa yang sangat sulit. Situasi krisis multidimensional yang mengubah perpolitikkan Indonesia.Â
Meskipun terdapat catatan hitam, namun teori- teorinya tentang pembangunan yang tidak boleh di sepelekan. Â BJ. Habibie yang memiliki pemikiran yang mendalam dengan penyelesaian masalah sampai ke akar-akarnya dengan kemampuan teknis dan visi yang komprehensif, sebagai seorang intelektual saintis yang membawa kemajuan di bidang teknologi dan sains dengan membuat pesawat terbang.
Pembangunan yang teknokratik menempatkan pemerintahan sebagai pihak yang secara mutlak berwenang untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan untuk kepentingan public berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teknis pemerintah. Teknokrasi  pemerintahan yang menekankan pentingnya prinsip-prinsip teknologi, sepertinya efisiensi, kuantifikasi, produktivitas, perencanaan, dan penggunaan kiat.
Menurut Kepala Desa Panggungharjo teknokratis penting dalam batasan-batasan tertentu dalam pengaturan kerja dan perencanaan. Menurutnya 90% belanja desa yaitu infrastruktur. Dalam diskusi permasalahan politik yang di diskusikan adalah terkait urusan publik dan infrastruktur. Jaranng warga desa yang membahas permasalahan social maupun domestic karena bagi mereka itu bukan masalah publik.
Dalam hal ini bisa di simpulkan bahwa banyaknya  masyarakat yang menginginkan kemajuan yang berfokus  pada pembangunan infrastruktur. Hal ini menyangkut kepada masyarakat yang menginginkan pemerintahan yang teknokratis di pimpin oleh pemimpin yang memiliki kemampuan. Serta, keahlian pada bidangnya yang berfokus untuk memajukan kesenjangan pada bidang yang dikuasai tersebut. Masyarakat berfikir bahwa seorang teknokrat yang memiliki keahlian khusus dapat memajukan kesejahteraan, masyarakat di Indonesia lebih memilih seorang yang dapat mempengaruhi perkembangan bangsa yang berbasisis ilmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H