Mohon tunggu...
Atikah Handayani
Atikah Handayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Gordang Sambilan: Ekspresi Jiwa Dan Identitas Masyarakat Mandailing Natal

23 November 2024   14:15 Diperbarui: 23 November 2024   14:35 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat pagelaran diadakan dilengkapi dengan 2 buah ogung yaitu ogung betina (gong yang berukuran besar), ogung jantan (gong berukuran kecil), doal, 3 jenis talempong, sepasang tali sasayat, suling bambu dan suling saleot.

Tabung resonator Gordang Sambilan terbuat dari kayu yang dilubangi dan salah satu lobangnya ditutup dengan membran yang tebuat dari kulit lembu yang ditengangkan dengan rotan sebagai pengikatnya. Sedangkan alat pemukul terbuat dari kayu yang agak tumpul.

Pertujukan Gordang Sambilan dimulai dari jangak, kudong-kudong dimulai dari tangan kanan dan diiringi dengan tangan kiri secara bersamaan, patam-patam menyesuaikan dengan kudong-kudong, tepe-tepe dimulai dari memukul gordang dari atas lalu kebawah, kudong-kudong mambalik dimulai dari tangan kiri dan setelahnya tangan kiri, sementara taba-taba diketuk secara bergantian.

Dalam memainkan Gordang Sambilan terdapat lagu yang mengiri diantaranya:

  • Onang-onang
  • Endeng Ni Endeng
  • Siroba Namosok
  • Markusip
  • Marsialap Ari

                                                        

Ekspresi Jiwa dalam Gordang Sambilan 

Gordang Sambilan menjadi media bagi masyarakat Mandailing Natal. Melalui irama dan nada yang dimainkan oleh pemainnya, Gordang Sambilan dapat menyampaikan berbagai perasaan, mulai dari kegembiraan, kesedihan, hingga harapan. Musik yang dihasilkan oleh Gordang Sambilan sering kali memiliki makna yang mendalam yang terkait dengan kehidupan sehari-hari dan nilai-nilai budaya masyarakat Mandailing Natal.

Pelestarian dan Promosi Gordang Sambilan 

Di tengah arus modernisasi , pelestarian Gordang Sambilan menjadi tantangan tersendiri. Namu berbagai upaya telah dilakukan seperti pendidikan seni di sekolah, festival budaya, dan pertunjukan internasional. Gordang sambilan juga pernah ditampilkan pada saat memeriahkan pembukaan Asian Games di Palembang pada 2018 tahun lalu.

Sebagai masyarakat yang dikenal menjunjung tinggi adat dan istiadat serta nilai kearifan lokal, Gordang Sambilan sampai sekarang masih dilestarikan. Bahkan sudah hampir ditemukan disetiap daerah yang ada di Mandailing Natal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun