Mohon tunggu...
Atika Dewi Ardiyanti
Atika Dewi Ardiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN WALISONGO SEMARANG

Hobby menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Matematika dan Peranannya dalam Kerangka Kehidupan

19 Juni 2022   17:37 Diperbarui: 19 Juni 2022   17:39 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa sih fungsi matematika yang kita pelajari di setiap tingkatan bangku sekolah? Kenapa sih kita harus repot repot mempelajarinya? Pasti sebagian besar orang pernah menanyakan pertanyaan tersebut setidaknya sekali di hidup mereka. Nah, pada bahasan kali ini akan dijelaskan kenapa sih kita harus mempelajari matematika di bangku sekolah. Manfaat apa yang akan kita dapat setelah mempelajari materi panjang matematika di sepanjang kehidupan sekolah kita.

Kata "menakutkan" sendiri seperti sudah melekat di pikiran para siswa saat mempelajari metematika. Padahal semakin dipelajari dan tau akan konsepnya pasti setiap individu yang mempelajari akan senang dengan pelajaran matematika. Karena matematika merupakan ilmu yang konsep dasarnya sederhana dan pengembangannya bisa tergantung pola pikir individu.

Nah bagaimana sih seharusnya pengaplikasian matematika di dunia pendidikan agar seharusnya kata "menakutkan" tidak lagi terdengar, melainkan banyak orang yang menjadi suka akan matematika? Seharusnya sedari awal para siswa diajarkan bagaimana konsep dasarnya dahulu tetapi dengan cara yang menyenangkan. Karena konsep dasar inilah yang akan menjadi pondasi awal dalam mempelajari matematika untuk kedepannya.

Beberapa guru di tingkat sekolah masih mengajarkan materi matematika dengan kolot dan kaku. Cara mengajarkannya itulah yang sebenarnya bisa menjadi salah satu faktor terdorongnya kata "menakutkan" di dalam benak para siswa. Seharusnya cara guru mengajar juga harus diperhatikan agar tidak ada lagi yang menganggap bahwa matematika menakutkan.

Padahal banyak cara yang bisa dilakukan agar matematika diaplikasikan dalam pembelajaran dengan menyenangkan. Tapi seperti "doktrin" menganggap matematika harus diajarkan secara serius agar para siswa lebih fokus dalam mempelajarinya. Nyatanya cara pengaplikasian tersebut membuat banyak siswa yang tertekan dan enggan untuk mencoba memahami matematika lagi sehingga memutuskan untuk menyerah dalam mempelajarinya.

Cara yang serius, kaku yang diajarkan guru harus sedikit diubah agar matematika lebih banyak disukai oleh orang lain. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat cerita sesuai dengan kehidupan nyata. Yang tentunya terdapat nama siswa yang masuk dalam peran di cerita.

Dengan mengambil nama siswa yang berada di kelas dan memasukkannya ke dalam cerita diharapkan bisa menarik minat siswa dalam mendengarkan materi yang hendak disampaikan oleh guru. Karena intinya siswa harus mempunyai minat akan pelajaran tersebut, karena bahkan jika tidak ada niat bagaimana siswa dapat memahami proses pembelajaran yang akan dilakukan.

Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan media animasi yang sudah terlebih dahulu disiapkan oleh guru sebelum proses pembelajaran berlangsung. Memang cara ini membutuhkan lebih banyak waktu dan harus memiliki kemampuan terlebih dahulu. Khususnya kemampuan dalam proses pembuatan animasi yang harus handal dalam menjalankan suatu program di aplikasi.

Namun, tentunya walaupun cukup menyita banyak waktu dan tenaga menggunakan media animasi akan menambah efisiensi dalam proses pembelajaran. Atau bisa dengan membagi siswa di dalam kelas menjadi grup grup kecil. Karena dikhawatirkan ada siswa yang memiliki sisi introvert didalam dirinya sehingga membuatnya takut berbicara didepan semua teman temannya. Atau bahkan tidak berani bertanya pada guru karena merasa pertanyaannya akan dianggap sepele.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun