Mohon tunggu...
Atika Citra Lestari
Atika Citra Lestari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Tradisi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tradisi Ruwatan Rambut Gimbal

21 September 2024   18:17 Diperbarui: 21 September 2024   18:18 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.detik.com/jateng/budaya/d-7059044/mengenal-upacara-potong-rambut-gimbal-di-dieng-apa-makna-dan-tujuannya

Terdapat sebuah  tradisi yang masih dijaga kearifan lokalnya di Jawa Tengah, salah satunya di Wonosobo yaitu Ruwatan Rambut Gimbal. Ruwatan rambut gimbal adalah upacara pemotongan rambut pada anak-anak yang memiliki rambut gimbal(gembel). Masyarakat dengan rambut gimbal harus menjalani upacara adat khusus dengan persyaratan tertentu. Selain itu, masyarakat juga menyakini bahwa rambut gimbal tersebut harus dijaga dan tidak boleh dipotong tanpa mengikuti upacara tradisional. Biasanya, peristiwa rambut gimbal ini terjadi pada anak-anak berusia 3 hingga 6 tahun.

Ritual ruwatan rambut gimbal diadakan pada tanggal satu suro menurut kalender jawa. Hal ini bertujuan untuk membersihkan atau membebaskan anak-anak berambut gimbal dari sukerta/sesukar(kesialan). Menurut kepercayaan masyarakat bahwa anak-anak berambut gimbal adalah keturunan Kyai Kolodate. Namun ada juga yang menyebutnya dengan nama Ki Demang Rewok, yang menjadi mitos turun-temurun dalam kehidupan masyarakat wonosobo. Rambut gimbal yang dipotong dalam prosesi adat tersebut merupakan rambut asli dan bukan buatan salon.

Biasanya anak-anak yang akan diruwat akan diminta untuk meminta apapun, dan orang tuanya harus mengabulkan permintaan itu. Nantinya, setelah rambut gimbal itu dipotong masyarakat percaya akan mendatangkan rezeki dan kemakmuran. Konon, jika pemotongan rambut gimbal tidak dilakukan melalui ritual sakral atau permintaan anak tidak dikabulkan, rambut gimbal akan kembali tumbuh. Sebelum melaksanakan prosesi tradisi potong rambut gimbal, seseorang yang akan menjalani tradisi tersebut harus menyiapkan sarana dan prasarana sebagai syarat. Persiapanya mencakup benda-benda seperti gunting, sisir, payung, cermin, kain kafan, kemenyan, buju rombyong, ingkung panggang, ambeng, nasi golong, dan sesaji yang djtempatkan disaka guru atau saka penggeret.

Tradisi ini adalah simbol dari hubungan antara leluhur, manusia, dan tuhan yang memperlihatkan rasa terima kasih atas segala anugerah. Dalam upacara potong rambut gimbal, diberikan sesaji khusus untuk leluhur dan melibatkan prosesi keagamaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun