Mohon tunggu...
Atika Apsari Maydi
Atika Apsari Maydi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Saya seorang Mahasiswa Akuntansi Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pendampingan Literasi Keuangan dan Pengenalan Fintech di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Malang: Membangun Generasi Melek Finansial di Era Digital

11 Agustus 2024   18:00 Diperbarui: 11 Agustus 2024   18:02 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemaparan materi Platform Digital - Fintech.

Kegiatan pendampingan literasi keuangan yang digelar di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Malang, telah menunjukkan dampak positif yang signifikan bagi para santri. Program pengabdian yang melibatkan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang literasi keuangan di era digital, di mana fintech telah menjadi tren dan mengalami perkembangan yang sangat pesat.


Dalam kegiatan ini, para santri secara aktif terlibat dan menunjukkan antusiasme tinggi dalam mempelajari berbagai aspek fintech. Mereka mendapatkan wawasan baru mengenai bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengelola keuangan secara lebih efisien. Bagi mereka, pemahaman tentang teknologi finansial kini tidak hanya menjadi sesuatu yang relevan, tetapi juga kebutuhan yang mendesak. Para santri terkejut dengan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi, mulai dari pengelolaan keuangan pribadi, pemantauan pengeluaran, hingga kemudahan menabung secara otomatis melalui berbagai aplikasi yang tersedia.


Setelah mendalami materi tentang perbedaan antara e-money dan e-wallet, para santri memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai berbagai alat pembayaran digital yang sering mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Mereka mengetahui bahwa e-money, yang sering kali berbentuk kartu prabayar, lebih cocok untuk transaksi yang ruang lingkupnya lebih kecil seperti pembayaran transportasi atau belanja di gerai-gerai tertentu. Berbeda dengan e-wallet, e-wallet memberikan wawasan baru bagi para santri mengenai fleksibilitas dan kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi ini. E-wallet memungkinkan mereka untuk melakukan berbagai transaksi digital, seperti pembayaran tagihan, belanja online, dan transfer dana dengan mudah. Para santri juga belajar tentang fitur-fitur tambahan yang ada di dalam e-wallet, seperti diskon, cashback, dan pengelolaan keuangan pribadi, yang dapat membantu mereka lebih bijak dalam mengatur keuangan.


Para mahasiswa yang memfasilitasi kegiatan ini juga menekankan bahwa pentingnya berhati-hati dalam menggunakan layanan pinjaman online (pinjol). Mereka menjelaskan bahwa meskipun pinjol menawarkan kemudahan dalam mendapatkan dana, penggunaannya tidak disarankan untuk kebutuhan konsumtif. Mahasiswa juga menyoroti risiko yang dapat timbul, seperti bunga yang tinggi dan potensi jerat hutang yang dapat menjadi beban finansial di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi santri untuk bijak dan berhati-hati dalam memanfaatkan pinjaman, serta selalu mempertimbangkan kemampuan untuk membayar kembali.


Selain fokus pada fintech, kegiatan ini juga menekankan pentingnya literasi keuangan sejak dini. Para santri diajak untuk memahami dasar-dasar keuangan, seperti anggaran, tabungan, dan pengelolaan uang, sebagai kunci untuk menghadapi berbagai tantangan di era digital. Dengan pemahaman yang baik tentang fintech, diharapkan santri dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka di masa depan, serta menggunakan teknologi sebagai alat yang mendukung kehidupan finansial mereka, bukan sebagai jebakan yang dapat menjerumuskan mereka dalam hutang.

Foto bersama dengan Dosen Dr. Drs. Muhammad Tojibussabirin, Ak., MBA. dan Mahasiswa Akuntansi FEB UB serta Para Santriwan Bahrul Maghfiroh, Malang.
Foto bersama dengan Dosen Dr. Drs. Muhammad Tojibussabirin, Ak., MBA. dan Mahasiswa Akuntansi FEB UB serta Para Santriwan Bahrul Maghfiroh, Malang.
Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam bidang keuangan dan teknologi. Mereka memperoleh kesempatan untuk berbagi ilmu dengan masyarakat, mengasah kemampuan komunikasi, dan memberikan kontribusi nyata dalam mencerdaskan masyarakat, khususnya dalam literasi keuangan. Kesadaran akan pentingnya pendidikan literasi keuangan yang berkelanjutan juga muncul, mengingat teknologi dan layanan keuangan yang terus berkembang pesat.


Secara keseluruhan, program pendampingan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan para santri tentang fintech, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan yang dapat dimanfaatkan untuk menghadapi tantangan keuangan di masa depan. Dengan adanya edukasi ini, para santri diharapkan mampu menggunakan teknologi secara optimal dan cerdas, sehingga dapat menghindari jebakan finansial yang tidak bertanggung jawab dan membangun masa depan yang lebih mandiri secara finansial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun