Mohon tunggu...
Atika Aprianti
Atika Aprianti Mohon Tunggu... Bankir - APRIANTI

atika adalah salah satu mahasiswa jurusan PGMI di UIN Malang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membaca Alquran Itu Nikmat

30 Maret 2018   06:42 Diperbarui: 30 Maret 2018   17:25 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: www.salam-online.com

Al-Quran merupakan kitab pedoman umat muslim, Al-Quran yang berasal dari kata yang berarti membaca. Kitab yang paling Mulya padoman umat muslim yang dimana kita selalu dianjurkan selalu untuk membacanya, banyak ketenangan dilamnya ketika kita membacanya, membaca Al-Quran itu seperti kewajiban yang sudah ada pada diri kita tanpa kita sadari, jika umat muslim yang tidak membaca Al-Quran maka ia telanh menghilangkan sifat esensi yaitu yang ada pada dirinya sendiri. dari dari artinya saja Al-Quran adalah membaca berarti betapa dianjurkannya kita untuk membacanya, sebaiknya kita menjaga keistiqomahan kita dengan membaca Al-quran seusai sholat walaupun hanya 1 ayat sebagai amal ibadah atau celengan kita baik untuk di dunia maupun di akhirat.

Wajar saja jika ada orang belum terbiasa atau berat untuk melakukan keistiqomahan membaca Al-Quran. karena belum menemukan kenikmatan membacanya atau juga kemauan dari Hati. yuk cari solusinya

Kita bisa menumbuhkan keistiqomahan membaca Al-Quran bisa dengan membaca dengan penuh ketenangan seperti dimalam hari atau tempat yang memang tenang dan tidah banya orang agar lebih merasuk ketika kita membacanya.

Jangan lupa ketika membacanya niat beribadah kepadaNya karena membaca Al-Quran bukan untuk ajang pamer karena kita membacanya atau alasan lain untuk memamerkan ketika kita membacanya.

Membaca Al-Quran itu baik tetapi sesuai takarannya atau sewajarnya saja karena berlebihan juga tidak dianjurkan yang di terangkan pada hadis riwayat Muslim bahwasannya Nabi Muhammad tidak setuju dengan orang yang membaca Al-quran secara berlebihan.

Membaca Al-Quran itu bukan dihitung dari kecepatan membacanya tetapi pelan-pelan dengan diresapi membaca setiap ayatnya dan bacalah dengan pelan serta membaca artinya sehingga kita akan lebih menjiwai dengan arti tersebut.

Semoga kita semua bisa Istiqomah membacanya karena orang muslim itu sangat dianjurkan membacanya dimulai satu hari satu ayat, satu minggu satu jus,  satu hari satu jus dan seterusnya tapi ingat berlebihan membaca Al-Quran tidak baik tidak pernah juga tidak baik. seperti dalam riwayat hadis Bukhari dan muslim

Dari Abu Musa Al Asy'ari Radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah Radhiyallahu 'anhu bersabda :

"Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur'an itu bagaikan jeruk limau; harum baunya dan enak rasanya dan perumpamaan orang mu'min yang tidak membaca Al Qur'an itu bagaikan buah kurma; tidak ada baunya namun enak rasanya. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur'an itu bagaikan buah raihanah; harum baunya tapi pahit rasanya dan orang munafik yang tidak membaca Al Qur'an itu bagaikan buah hanzhalah; tidak ada baunya dan pahit rasanya" (HR. Bukhari dan Muslim)

Yuk mari kita mulai keIstiqomahan membaca Al-Quran dengan satu hari satu ayat selanjutnya satu minggu satu jus dan jangan patah semangat dengan motivasi "one day one jus" akan terdengan lebih baik .

Semoga bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun