Pada halnya pasti kita semua tidak asing dengan keberadaan guru BK di sekolah, banyak tanggapan berbeda dari kebanyakan murid disekolah. sebagian dari mereka beranggapan guru BK mereka bersifat keras, tidak lembut dan kurangnya keakraban dengan muridnya dan tak sedikit juga dari mereka yang beranggapan guru BK mereka benar-benar baik dan menduniai dunia siswa siswinya, ada juga guru BK mereka yang berperan pasif kurang berbaur dengan muridnya, kurang mengurusi bagaimana siswa-siswinya dan bagaimana perkembangan disekolah.Â
      Masih banyaknya guru BK yang kurang berperan aktif disekolah-sekolah terkadang membuat siswa tidak dapat menemukan jati dirinya sendiri walaupun terkadang siswa bisa menemukan jati dirinya sendiri tanpa bantuan siapapun, perlu kita ketahui juga bahwa peran guru BK sangat besar di sekolah dari pada guru bidang studi, karena jika guru bidang studi bertanggung jawab pada studinya saja, jika guru BK yang memberi bimbingan dan konselingnya kepada para murid agar lebih berkembang lebih baik lagi, dapat menemukan jati diri mereka seperti memunculkan bakat, minat dan potensi seorang murid. karena terkadang murid itu mempunyai bakat tetapi malu untuk mengemukakan di hadapan umum, disinilah guru BK harus berperan aktif termasuk dalam kehidupan sosialnya seperti interaksinya terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar, dapat juga mengembangkan kemampuan belajar murid agar lebih baik lagi dalam mengikuti pelajaran di kelas seperti lebih mandiri dalam mengikuti belajar mengajar di sekolah.
           Dari informasi yang saya dapat dari narasumber yang merupakan alumni dari beberapa sekolah Menengah Atas di berbagai daerah. narasumber saya ada yang beranggapan di Sekolah mereka peran guru BK tidak efektif karena lebih banyaknya guru baru yang kurang berpengalaman dalam menghadapi siswa dari pada guru senior. ada juga yang mengatakan ada sepuluh guru BK disekolahnya tetapi hanya beberapa saja yang berperan aktif dalam menangani siswanya, dia beranggapan guru mereka berperan biasa aja tidak terlalu berperan dalam bidangnya. ada lagi yang di sekolahnya hanya memiliki tiga guru BK dan tiga guru BK ini berperan sesuai yang diinginkan seperti ramah kepada murid, mudah pendekatan dengan muridnya dan lain sebagainya. ada lagi guru BK yang hanya membuat peraturan saja dalam sekolahnya seperti peraturan pada murid yang terlambat berangkat sekolah apabila keterlambatannya lebih dari tiga kali akan diberi konsekuensi yang berbeda tapi buktinya mereka tidak menindaklanjuti murid yang terlambat lebih dari tiga kali tadi.Â
     dari pernyataan-pernyataan diatas sebagian guru BK masih belum berperan aktif dalam bidangnya, bukan hanya satu dua sekolah saja dengan guru BK yang kurang efektif dalam bidangnya. seperti data yang sudah saya dapati dari narasumber yang saya wawancarai, kebanyakan dari mereka bersekolah di sekolah SMA Negeri dan sekolah sedrajat lainnya yang negeri itu saja guru BK mereka tidak efektif, lantas bagaimana dengan sekolah-sekolah yang masih belum negri apalagi sekolah-sekolah yang ada di pedesaan atau masih daerah plosok, disini diragukan peran guru BK, padahal guru BK adalah sosok yang dapat membantu siswa untuk menemukan jati diri atau membantu siswa lebih berkembang lagi seperti yang di jelaskan di atas, saya beranggapan seperti di atas dari link yang saya baca dan teman-teman pembaca juga bisa membaca lebih detainya di
          Dari sini mungkin pemerintah bisa menindak lanjuti masalah seperti ini dengan lebih sering mengadakan seminar-seminar tentang peran dan kewajiban guru BK diauatu sekolah. seperti membuat seminar diberbagai daerah dan dengan sistem bergilir diambil dari sebagian sekolah dan di lanjutkan sampai merata untuk setiap sekolah sampai ke pelosok agar guru BK ini lebih terlihat hidup perannya disuatu sekolah, dan mengenalkan bagaimana guru BK yang sebenarnya itu, agar murid-murid pun lebih mengetahui minat,bakat dan potensi masing-masing, sehingga murid berkembang sesui dengan minat, bakat dan potensi yang memang benar-benar dimiliki bukan berdasarkan paksaan atau apa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H