Mohon tunggu...
Atika Maulidayanti
Atika Maulidayanti Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Saya seorang pegawai di salah satu anak perusahaan swasta di jakarta

Hobi baru saya menulis, dan membaca, serta menonton film. Ternyata menulis itu menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ekonomi Digital, "Menuju Ekonomi ASEAN Integratif secara Konektif antar Negara ASEAN"

16 Mei 2023   07:28 Diperbarui: 16 Mei 2023   07:48 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sejalan dengan itu, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Fitria Ismi Triswati mengatakan bahwa secara total, pengguna QRIS telah mencapai 30,87 juta. 

Dari hasil pengolahan data dari jurnal yang berjudul Preferensi konsumen dalam menggunakan quick response code indonesia standard (qris) sebagai alat pembayaran digital, diperoleh bahwa secara simultan seluruh faktor persepsi memiliki pengaruh terhadap preferensi konsumen menggunakan QRIS sebagai alat transaksi pembayaran digital, sedangkan berdasarkan hasil pengujian individual, faktor persepsi kemanfaatan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat penggunaan QRIS. Hal ini sesuai dengan hasil odd ratio bahwa kecenderungan atau peluang persepsi kemanfaatan mempengaruhi minat konsumen dalam menggunakan QRIS sebesar 99,549 kali
(Oktoviana Banda Saputri, 2020).

Oleh karena semakin tingginya pengguna dan merchant yang menggunakan QRIS di Indonesia, BI mempelopori penggunaan manfaat QRIS yang tidak hanya digunakan di Indonesia namun dapat digunakan dalam sistem pembayaran internasional. Dalam langkah awal tersebut dalan kegiatan KTT ASEAN. 

Bank Indonesia (BI) dan bank sentral dari 4 negara ASEAN akan bekerja sama membangun konektivitas pembayaran (ASEAN Payment Connectivity). Keempat bank sentral tersebut adalah Bank of Thailand, Bank Negara Malaysia, Monetary Authority of Singapore dan Bank Sentral Filipina (qris.id,  2022).

KTT ASEAN ke-42 yg bertema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth berlangsung di Labuan Bajo (9-11 Mei 2023) menghasilkan para pemimpin negara Asean sepakat untuk mendorong penguatan konektivitas pembayaran regional dan transaksi mata uang lokal masing-masing negara atau dedolarisasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi. Konektivitas pembayaran regional (regional payment connectivity/RPC) dan transaksi mata uang lokal masing-masing negara (local currency transaction/LCT) sebagai sarana memajukan konektivitas pembayaran regional dan mekanisme transaksi mata uang lokal masing-masing negara Asean (presidenri.go.id) 

Semakin mudah nya proses pembayaran disetiap negara ASEAN diharapkan dapat memajukan ekonomi digital di masing-masing negara anggota. Semakin maju dalam bidang ekonomi makan akan semakin maju dan meningkat taraf hidup masyarakat sebuah negara. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun