Mohon tunggu...
Atika Nabila
Atika Nabila Mohon Tunggu... Auditor - Mahasiswa PGPAUD - Universitas Ahmad Dahlan

NIM 2000002021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Menstimulasi Kemampuan Berbahasa pada Anak Usia 3-4 Tahun

16 November 2022   22:26 Diperbarui: 16 November 2022   22:53 1824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak usia 0 hingga 6 tahun termasuk kedalam anak usia dini, yang dimana pada masa ini anak mengalami masa golden age, masa dimana hanya terjadi sekali dalam proses kehidupan pada masa ini pun banyak pertumbuhan dan perkembangan anak yang harus di stimulasi. 

Aspek-aspek yang harus di stimulasi adalah aspek nilai agama dan moral, kognitif, bahasa, aspek fisik motorik, sosial emosional dan juga seni. Salah satu aspek yang harus diamati dalam masa golden age ini adalah aspek bahasa. 

Bahasa merupakan hal penting yang harus di stimulasi dalam perkembangan anak karena bahasa adalah suatu sistem simbol untuk berkomunikasi dengan orang lain dan juga alat untuk mengekspresikan diri. 

Maka sangat penting bagi orangtua untuk menstimulasi perkembangan bahasa sejak dini, dikarenakan bahasa merupakan kemampuan yang paling penting, keterampilan bahasa amat dibutuhkan oleh anak untuk mampu berhasil tidak hanya di sekolah tetapi berhasil di lingkungan sekitarnya juga. 

Hurlock (1997:11) Bahasa adalah ucapan pikiran dan perasaan seseorang yang teratur dan digunakan sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat yang terdiri dari menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

Sama seperti aspek-aspek perkembangan lainnya, dalam aspek bahasa pun terdapat tahapan-tahapan atau milestone yang harus dicapai oleh anak. Milestone perkembangan aspek bahasa pada anak dimulai sejak masa pra-natal. Terdapat empat aspek dalam perkembangan bahasa anak yaitu, menyimak, berbicara, membaca dan menulis. 

Menurut Lestari (Khoiriyah, 2016) keempat aspek tersebut, aspek berbicaralah salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh anak sejak dini, karena berbicara merupakan proses yang kompleks karena melibatkan kemampuan berpikir, bahasa juga keterampilan sosial.

Menurut (Lestari, 2021) dalam aspek perkembangan bahasa, anak mempelajari bahasa dengan cara meniru dan menyimak, kegiatan mengamati dan meniru memegang peranan dalam menghasilkan bahasa, biasanya anak mengamati dan meniru suatu perkataan dari lingkungan sosial terdekat nya yaitu keluarga, bisa orangtua atau pengasuhnya. Banyak ahli teori yang berpendapat bahwa kemungkinan besar ibulah yang membentuk lingkungan berbahasa anak sejak dini.

Perkembangan bahasa pada usia 3-4 tahun termasuk kedalam, tahap banyak kata dimana anak mulai mampu membuat kalimat pertanyaan, pernyataan negatif, kalimat majemuk, anak juga sudah mampu menggunakan bahasa untuk berbagai keperluan termasuk bercanda atau menghibur, dan anak mulai mampu menggunakan kata-kata yang bersifat perintah atau menggunakan kata-kata untuk  menguasai keadaan. Dalam CDC (Center for Disease Control and Prevention) Capaian perkembangan dalam aspek bahasa pada usia 3 tahun adalah sebagai berikut;

  • Anak dapat mengikuti instruksi 2 atau 3 langkah
  • Anak dapat menyebutkan hal-hal yang familiar dengannya
  • Anak memahami kata seperti di atas atau di bawah
  • Anak dapat menyebutkan nama depan, umur, dan jenis kelamin
  • Anak dapat menyebutkan nama temannya
  • Anak dapat melakukan percakapan menggunakan 2 hingga 3 kalimat

Capaian perkembangan bahasa pada usia 4 tahun adalah sebagai berikut;

  • Anak dapat bernyanyi
  • Anak dapat bercerita
  • Anak dapat menyebutkan nama depan dan belakang atau nama lengkap nya.

Untuk mencapai perkembangan yang optimal seperti yang telah dijelaskan di atas, maka diperlukan stimulasi yang berulang. Stimulasi yang dapat dilakukan dalam mengembangkan kemampuan berbahasa pada anak usia 3-4 tahun ialah bercerita, menurut Eka Rizki (Moeslihatoen, 2004) menjelaskan bahwa bercerita dapat membantu anak dalam mencapai tingkat pencapaian perkembangan penerimaan bahasa dan pengungkapan bahasa, dikarenakan di dalam kegiatan bercerita ini anak menyimak perkataan orang lain, anak memahami cerita dan menjawab pertanyaan sederhana dan anak dapat menceritakan kembali cerita yang telah disampaikan oleh orangtua maupun gurunya atau cerita yang pernah di dengar.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun