Mohon tunggu...
Atif Fariz
Atif Fariz Mohon Tunggu... -

Psikologi UIN MALIKI Malang Nim 14410059

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketidaksetaraan Gender

17 November 2014   06:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:38 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KETIDAKSETARAAN GENDER

Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan tidak berdasarkan biologis, tetapi terbentuknya berdasarkan proses sosial dan kultural. Gender dapat berubah tetapi jenis kelamin tidk dapat berubah. Pada masalah ketidaksetaraan gender adanya perilaku diskriminatif antara laki-laki dan perempuan, adanya perbedaan bahkan ketidakadilan antara laki-laki dan perempuan. Ada beberapa pengertian gender menurut beberapa tokoh, diantaranya:

1.Mosser

Gender adalah peran sosial yang terbentuk dalam masyarakat.

2.Unger dan Crowford

Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang di konstruksikan secara sosial bukan berdasarkan perbedaan biologis semata.

3.Badley

Gender adalah suatu konstruksi sosial yang mengkategorikan laki-laki dan perempuan berdasarkan persepsi dan perasaan. Gender bervariasi berdasarkan waktu, tempat, budaya, serta pengalaman hidup.

Dari pengertian tersebut, kita sendiri bisa memahami bahwasanya gender adalah hasil konstruksi budaya, sosial dan psikologis.

Ketidaksetaraan gender pernah diungkapkan oleh beberapa tokoh, diantaranya:

1.Nurhaeni

Ketidaksetaraan gender adalah perlakuan diskriminatif/berbeda yang diterima antara laki-laki dengan perempuan.

2.Moser

Ketidaksetaraan gender disebabkan oleh akses partisipasi dan kontrol yang tidak seimbang bagi perempuan dalam mencapai sumber daya.

Pembahasan masalah gender ini sebenarnya bukan pembahasan yang baru. Dari dulupun masalah ini telah banyak dibahas. Baik itu mengenai masalah perempuan yang bekerja, pendidikan terhadap perempuan dan lain sebagai. Namun pada saat ini permasalahan itu sudah sedikit demi sedikit teratasi. Oleh sebab itu, ada baiknya kita menghargai keselarasan antara laki-laki dan perempuan tetapi tidak meninggalkan hakikat laki-laki dan perempuan itu seperti apa dan tidak melupakan tanggung jawab kita itu sebagaimana mestinya. Jangan sampai masalah gender dan ketidaksetaraan gender merusak tatanan hidup yang ada pada zaman saat sekarang ini.

Sumber: jurnal ilmiah mengenai ketidksetaraan gender dalam pendidikan oleh Rahmi fitrianti dan Habibullah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun