KETIDAKSETARAAN GENDER
Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan tidak berdasarkan biologis, tetapi terbentuknya berdasarkan proses sosial dan kultural. Gender dapat berubah tetapi jenis kelamin tidk dapat berubah. Pada masalah ketidaksetaraan gender adanya perilaku diskriminatif antara laki-laki dan perempuan, adanya perbedaan bahkan ketidakadilan antara laki-laki dan perempuan. Ada beberapa pengertian gender menurut beberapa tokoh, diantaranya:
1.Mosser
Gender adalah peran sosial yang terbentuk dalam masyarakat.
2.Unger dan Crowford
Gender adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang di konstruksikan secara sosial bukan berdasarkan perbedaan biologis semata.
3.Badley
Gender adalah suatu konstruksi sosial yang mengkategorikan laki-laki dan perempuan berdasarkan persepsi dan perasaan. Gender bervariasi berdasarkan waktu, tempat, budaya, serta pengalaman hidup.
Dari pengertian tersebut, kita sendiri bisa memahami bahwasanya gender adalah hasil konstruksi budaya, sosial dan psikologis.
Ketidaksetaraan gender pernah diungkapkan oleh beberapa tokoh, diantaranya:
1.Nurhaeni
Ketidaksetaraan gender adalah perlakuan diskriminatif/berbeda yang diterima antara laki-laki dengan perempuan.
2.Moser
Ketidaksetaraan gender disebabkan oleh akses partisipasi dan kontrol yang tidak seimbang bagi perempuan dalam mencapai sumber daya.
Pembahasan masalah gender ini sebenarnya bukan pembahasan yang baru. Dari dulupun masalah ini telah banyak dibahas. Baik itu mengenai masalah perempuan yang bekerja, pendidikan terhadap perempuan dan lain sebagai. Namun pada saat ini permasalahan itu sudah sedikit demi sedikit teratasi. Oleh sebab itu, ada baiknya kita menghargai keselarasan antara laki-laki dan perempuan tetapi tidak meninggalkan hakikat laki-laki dan perempuan itu seperti apa dan tidak melupakan tanggung jawab kita itu sebagaimana mestinya. Jangan sampai masalah gender dan ketidaksetaraan gender merusak tatanan hidup yang ada pada zaman saat sekarang ini.
Sumber: jurnal ilmiah mengenai ketidksetaraan gender dalam pendidikan oleh Rahmi fitrianti dan Habibullah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H