Bagi banyak mahasiswa tugas belajar baru, memasuki PKN STAN adalah pengalaman yang penuh tantangan dan sedikit mengejutkan. Di tengah ekspektasi akademis yang tinggi, mereka dihadapkan dengan Unit Pembangunan Karakter (UPK). UPK merupakan unit kerja di lingkungan PKN STAN yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan program pembangunan karakter mahasiswa. UPK bertugas mengelola program-program untuk mendisiplinkan mahasiswa. Namun, terkadang kegiatan-kegiatan UPK justru memberatkan dan menambah beban, di luar beban akademis, bagi mahasiswa tugas belajar PKN STAN.
Salah satu kegiatan UPK yang langsung terasa adalah upacara rutin setiap Senin pagi dan apel mingguan. Selain itu, setiap kelas memiliki pelopor kelas, seorang mahasiswa yang ditunjuk untuk mengingatkan rekan-rekannya dalam mengikuti kegiatan dan menyelesaikan penugasan UPK sekaligus narahubung kelas dengan pengasuh tiap kelas. Keharusan ini mungkin tampak asing, bahkan menyulitkan pada awalnya, sehingga membuat mahasiswa mengalami culture shock, ditambah lagi program ini merupakan hal baru yang tidak ditemui mahasiswa tugas belajar pada saat mereka kuliah reguler pada 6 tahun lalu. Bagaimanapun juga ini adalah bagian integral dari kehidupan kampus yang bertujuan membentuk karakter yang disiplin dan tangguh. Kebijakan UPK ini tentu menimbulkan beragam pendapat di kalangan mahasiswa. Bagi sebagian mahasiswa, kegiatan seperti upacara dan apel dianggap efektif untuk melatih kedisiplinan dan tanggung jawab. Mereka percaya bahwa pengalaman ini akan bermanfaat dalam menyiapkan diri sebagai aparatur negara yang patuh pada aturan. Namun, ada pula yang memandang kegiatan tersebut sebagai pemborosan waktu yang dapat dimanfaatkan untuk belajar atau aktivitas lain yang dirasa lebih produktif. Beberapa mahasiswa berpendapat bahwa metode ini terlalu ketat dan kurang relevan dengan kebutuhan profesional mereka di masa depan, terutama karena kedisiplinan, menurut mereka, dapat dibangun dengan cara yang lebih fleksibel.
Terlepas dari berbagai pro dan kontra, realita di lapangan menunjukkan bahwa kebijakan ini ternyata membawa pengaruh positif. Mahasiswa mulai menunjukkan rasa disiplin yang lebih tinggi dan keterikatan pada peraturan kampus. Lebih dari itu, solidaritas di antara mereka pun berkembang pesat. Mahasiswa saling mengingatkan dalam menjalankan tanggung jawab dan menyelesaikan penugasan. Kehidupan kampus yang diatur sedemikian rupa menjadikan mereka terbiasa dengan lingkungan yang terstruktur, yang dalam jangka panjang mendorong mereka untuk memiliki tanggung jawab pribadi dan kemampuan bekerja sama. Nilai-nilai ini perlahan terbentuk dan memberikan warna dalam keseharian mereka di PKN STAN.
Meski kebijakan UPK di PKN STAN membawa dampak positif dalam membentuk karakter mahasiswa, perlu adanya evaluasi agar kebijakan tersebut tetap relevan dan efektif. Seiring perkembangan zaman, mahasiswa kini dihadapkan pada lingkungan yang cepat berubah dan menuntut adaptasi yang fleksibel, sehingga beberapa program lama mungkin tidak lagi sesuai dengan kebutuhan mereka. Salah satu contoh yang perlu dipertimbangkan adalah frekuensi upacara mingguan. Meskipun bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan kedisiplinan, pelaksanaan upacara setiap minggu terkadang dianggap membebani waktu akademik mahasiswa, terutama di tengah jadwal perkuliahan yang padat. Frekuensi upacara mungkin bisa dikurangi menjadi dua minggu sekali atau disesuaikan dengan kalender akademik agar tidak mengganggu proses belajar-mengajar.
Secara keseluruhan, kebijakan UPK di PKN STAN memainkan peran penting dalam membentuk karakter mahasiswa. Meskipun masih ada kekurangan dan kritik yang perlu diperhatikan, nilai-nilai kedisiplinan, solidaritas, dan kepatuhan terhadap aturan yang dihasilkan menjadi bekal berharga bagi mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja di masa depan. Dengan beberapa penyesuaian dan inovasi, kebijakan ini dapat terus berkembang dan relevan, menciptakan generasi aparatur negara yang tidak hanya berintegritas, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H