Tidak bisa dipungkiri pada era sekarang yang tampil dipublik tidak hanya kaum adam saja, tetapi juga kaum hawa, dalam berbagai aspek mulai banyak bermunculan yang selama ini dihuni oleh laki-laki. Bergumangnya era emansipasi perempuan dan juga meluasnya wacana tentang kesetaraan gender membuat para perempuan berlomba-lomba ingin membuktikan diri ke kalayak secara luas. Seakan mereka ingin mengatakan bahwa perempuan juga tidak kalah dari laki-laki. Hal ini telah terlihat dilapangan dengan segala jenis profesi atau pekerjaan yang selama ini banyak ditekuni laki-laki mulai banyak perempuan masuk ke dalamnya, seperti halnya bidang non pemerintahan dan pemerintahan seperti halnya misalnyaadanya Dewan Legislatif, Ekskutif dan Yudikatif telah banyak didalamnya peran perempuan menghiasi wajah Lembaga tersebut.
Era modern ini memang secara intelektual perempuan banyak yang sudah terbukti mampu mengungguli laki-laki, ini bisa terbukti pada lapisan pendidikan, mereka secara akademisi berhasil menempuh sekolah diperguruan tinggi seperti halnya laki-laki. Dan sudah banyak juga bermunculan lulusan S3 dari berbagai jurusan perguruan tinggi dari kalangan perempuan bahkan bukan rahasia lagi perempuan bisa sampaimenjadi professor .
Bagi kaum pria fenomena semacam itu tidak boleh minder apalagi irihati, adanya para srikandi yang mereka mampu melakukan pekerjaan dari apa yang bisa dilakukan laki-laki adalah bukan suatu kebetulan. Keberhasilan tersebut karena adanya kemauan mereka terus belajar. Disamping itu sesungguhnya Allah maha adil. Dia menciptakan kedua mahluk tersebut tanpa ada pembedaan dalam segi kewajiban menuntut ilmu pengetahuan. Hal itu sudah banyak dijelaskan dalam ajaran-Nya pada Kitab Suci.
Kewajiban menuntut Ilmu
Allah SWT memerintahkan hambahnya untuk menuntut ilmu. Segala ilmu yang bermanfaat bagi untuk dunia maupun untuk akhirat sebagai prioritasnya. Melihat flashback sejarah turunnya wahyu yang pertama, terlihat diayat tersebut jika dipahami secara mendalam. Yakni surat Al alaq ayat 1-5. Yang artinya : Bacalah atas nama Tuhanmu, yang menciptakan. Dia yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang mengajar manusia dengan perantara kalam. Dia mengajar manusia dari apa yang tidak diketahuinya. Begitu jelas Allah meminta membaca kepada hambanya atas namaNya. Jelas bagi umat Muhammad untuk menuntut ilmu dari hal yang mendasar melalui membaca. Siapa pun jika ingin menuntut ilmu yang pertama yang harus dilakukannya adalah dengan membaca, bagaimana seseorang bisa mendapatkan ilmu, kalau dia tidak bisa membaca? Maka pengertian membaca ini bisa dengan Membaca dengan mulut, membaca dengan pikiran, membaca dengan hati.
Selain itu juga di alquran ayat-ayat yang terkait tentang menuntut ilmu misalnya Quran Surat Az Zumar 39: 9 yang terjemahannya “katakanlah apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. pada ayat tersebut disampaikan perbedaan orang yang berilmu dan tidak berilmu. Orang yang berilmu akan mampu menyadari akan kelemahan dirinya sebagai hamba Allah SWT, dan mampu memahami tanda-tanda kebesaraNya. Serta memahami sebenarnya taqwa. Sedangkan orang yang tidak berilmu akan mudah mendustakan nikmat-nikmat Allah SWT. Dalam Al Quran surat Al an Kabut 29:43 yang artinya perumpaan ini saya buat untuk manusia dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. Itulah beberapa ayat al quran yang menunjukkan perintah Allah SWT dalam menuntut ilmu. Pada ayat masih banyak ayat-ayat al Quran yang terkait dengan ilmu.
Jika dilihat dari hadist nabi pun berpesan tentang kewajiban menuntut ilmu. “mencari ilmu itu adalah wajib bagi muslim laki-laki maupun muslim perempua.” (H.R Ibnu Abdul Barr). Melihat hadist ini jelas bahwa tidak perbedaan seseorang baik laki-laki maupun perempuan dalam menuntut ilmu. Kemudian dalam kesempatan lain nabi juga menyampaikan hadist. “menuntut ilmu fardu atas setiap muslim.” (H.R Abu Naim). Pengertian fardu adalah wajib. Dalam islam wajib merupakan sesetua hal yang harus dikerjakan jika seseorang tidak mengerjakan maka dihukumi dosa. Akibat perbuatan dosa maka arahnya adalah menuju neraka. Kemudian pada hadist yang lain Rosulullah Muhammad SAW menyampaikan “carilah ilmu dari buaian dalam kandungan ibumu sampai ke liang lahat.” (Al hadist). Dalam islam wajib dan begitu pentingnya seseorang harus menuntut ilmu tidak hanya berlaku bagi kaum laki-laki saja tetapi juga kaum perempuan. Masih banyak hadist-hadist yang lain terkait dengan kewajiban seorang muslim baik laki-laki maupun perempuan dalam menuntut ilmu baik ilmu yang bersifat duniawi maupun yang bersifat ukrowi. Agar ilmu tersebut dapat dijadikan bekal maupun pedoman ketika melangkah dalam mengarungi kehidupan di dunia maupun di akhirat.
Kiprah Perempuan Indonesia
Dari zaman penjajahan belanda sebenarnya sudah bisa dilihat kiprah perempuan, siapa yang tidak kenal tokoh pahlawan dari Aceh yaitu cut nyak dien, cut mutiah. Mereka adalah para pejuang kemerdekaan yang gagah berani membelah tanah air. Demi negeri ini berani mengorbankan jiwa raganya. Kemudian ada Raden Ajeng Kartini pejuang emansipasi perempuan kala itu dalam kesetaraan pendidikan. Jika dilhat era sekarang banyak juga srikandi-srikandi yang duduk dalam pemerintahaan saat ini. Sebut saja nama Kofifah Indraparawansah, Puan Maharani, Sri Pudji Astuti, PROF Dr Nila Djuwita F Moeloek, SpM(K) dan lain sebagainya. Di surabaya sendiri juga ada Tri Rismaharini, ia adalah wali kota perempuan pertama yang menjabat di kota Surabaya sejak tahun 28 September 2010. Perempuan kelahiran Kediri ini tercatat sebagai wanita pertama yang menjabat sebagai walikota yang dipilih langsung melalui kepala daerah sepanjang sejarah demokrasi Indonesia pasca reformasi.
Kini Bukan tidak mustahil jika melihat fenomena sekarang, kasus korupsi yang lebih dominan dihuni laki-laki, membuat perempuan merasa dirinya terpanggil untuk memperbaiki negeri ini, sehingga mereka memberanikan diri untuk tampil percaya diri masuk ke dalam lembaga pemerintahan, untuk turut membantu memperbaiki system dan kinerja pemerintahan saat ini yang sudah bobrok.
Kalau perempuan mampu dengan kinerja yang lebih baik dari pria, mungkin juga berarti ia layak menjadi pemimpin atau pejabat pemerintahan. Dengan catatan ia benar-benar amanah dan professional dalam bidang tersebut serta tidak meninggalkan kodrat sebagai ibu pendidik dari keluarga, dan anak-anaknya. dan wahai masyarakat Indonesia bahwa perempuan Indonesia juga mampu membangun negeri ini. Nyala Inspirasi untuk Negeri. www.nurulhayat.org/partisipasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H