Belakangan masyarakat Indonesia dikagetkan dengan berita duka atas hilangnya putra dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss. Putra sulung Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil yang bernama Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) dikabarkan hanyut di Sungai Aare pada hari Kamis, 26 Mei 2022 siang waktu setempat. Hingga kini masyarakat Indonesia masih menunggu hasil pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR Swiss.
WHO mencatat, setiap tahun ada 372 ribu orang tewas di dunia akibat tenggelam (Sumber: Redaksi Metro TV). Artinya, setiap orang meninggal setiap 90 detik karena tenggelam. Menurut Centers for Disease Control & Prevention (CDC) tenggelam adalah penyebab kematian akibat kecelakaan tertinggi kelima di dunia. Sebagian korban meninggal adalah anak-anak. Sementara data Basarnas mencatat 70% kecelakaan di Indonesia terjadi di air.
Musibah yang menimpa putra Gubernur Jawa Barat tersebut merupakan salah satu contoh bahwa musibah bisa menimpa siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Oleh karena itu, meskipun tidak bisa menghindarinya, setidaknya perlu upaya preventif dari kita sendiri untuk meminimalkan risiko bencana/musibah itu sendiri.
Berenang memang sering menjadi hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan sebelum berenang untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti hanyut atau tenggelam. Apalagi lokasi berenangnya di sungai atau pantai, dimana tidak semua memiliki penjaga atau jauh dari pengawasan. Apa saja hal yang perlu dipersiapkan sebelum berenang?Berikut tips dari Basarnas.Â
Dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi di Kompas TV, Minggu, 29 Mei 2022, Direktur Kesiapsiagaan Basarnas Agus Haryono mengatakan bahwa, hal yang pertama harus dilakukan sebelum berenang adalah kenali dulu profil atau kondisi tempat di mana kita akan berenang, misal sungai atau pantai, kita harus mengenali  arus/ombaknya dan lingkungannya. Kedua, siapkan stamina kita, karena hanya kita yang mengetahui sebatas mana kemampuan kita dan kondisi fisik kita. Ketiga, lakukan peregangan sebelum melakukan aktivitas di air. Hal ini penting untuk menghindari kram. Selanjutnya, untuk keamanan kita sebaiknya bawa pelampung, entah itu pelampung dari pabrikan ataupun benda-benda sekitar yang bisa mengapung dan bisa dimanfaatkan untuk mengapung. Tidak kalah penting kita harus mematuhi aturan di sungai atau pantai di mana kita akan berenang. Jika di tempat tersebut dilarang berenang tentu kita jangan berenang di sana. Keselamatan adalah hal yang utama.
Atiek Lestari
Pranata Humas Basarnas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H