Mohon tunggu...
Tian Rostiawati
Tian Rostiawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - SASTRA INDONESIA - UNIVERSITAS PAMULANG

Assalamu'alaikum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi dan Eksistensi dari Kisah Mahabharata dalam Karya Nyoman S. Pendit

16 September 2022   21:00 Diperbarui: 16 September 2022   21:05 939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Mahabhrata sangat menarik sekali untuk dibahas, dari buku ini diceritakan kembali dengan memuat riwayat Wangsa Bharata (keturunan penerus para raja), masa kecil hingga masa dewasa tokoh Pandawa dan tokoh Kurawa, pecahnya kisah mahabhrata pada saat perang Bharatayudha hingga ulasan ketika para Pandawa melakukan tapa moksa naik ke Indraloka.

Bagi saya, kisah Mahabhrata cukup akrab setelah menyaksikan serial disalah satu stasiun televisi swasta Indonesia yang sangat cukup banyak digemari oleh ibu-ibu termasuk ibu saya sendiri. Bahkan sejak sekolah menengah di pelajaran sejarah. 

Pun dengan guru sejarah yang sering memberikan contoh dan personifikasi tokoh Mahabharata dengan disangkut pautkan dengan kehidupan sehari-hari, seperti "Pandawa itu seorang murid yang rajin, sepulang sekolah mereka akan membava ulang dan mempelajari kembali apa yang diajarkan oleh sang guru" sedangkan Kurawa adalah murid yang malas dan tidak rajin".

Saat ini penggalan-penggalan kisah Mahabhrata dapat kita cari dengan sangat mudah di internet, bahkan dilengkapi tafsiran si empu penulis cerita atau diblog pribadi.

Sebagai contoh, dari tokoh Karna yang memilih untuk berada dipihak Kurawa meskipun tahu bahwa sebenarnya dia masih seibu dengan para Pandawa dan bahwa kelak kurawa akan kalah dalam perang Bharatayudha yang telah diramalkan. 

Sikap tokoh Karna dianggap sebagai sikap seorang kesatria sejati yang danggap teguh memegang prinsip kesetiaan di hidupnya. Sisi menarik dalam kisah Mahabhrata yaitu penjelasan karakter para tokoh yang sangat relevan dengan kehidupan nyata.

Dengan suatu rangkaian peristiwa dan suatu plot kehidupan yang tidak mungkin lepas dari kisah masa lalu. Saya merasa perlu cukup dan harus paham cerita Mahabharata secara lengkap, karena untuk saat ini saya belum tuntas untuk membaca buku karya Nyoman S Pendit ini, akan sangat bagus jika kita dapat memahami dan memaknai cerita secara lebih utuh.

Ada beberapa Quote yang sangat menarik perhatian saya, yaitu "Tak ada orang bijak yang kuat untuk selalu berbuat kebaijkan seumur hidupnya. Tak ada orang durhaka yang selamanya hidup berkubang dosa. Hidup ini ibarat jaring laba-laba.

Di dunia ini, tak ada orang yang sama sekali tak pernah berbuat kebajikan, tak ada pula yang sama sekali tak pernah berbuat kejahatan. Setiap orang harus memikul akibat perbuatannya sendiri. Janganlah engkau memberi jalan untuk kedukaan." -- Bagawan Wyasa.

"...untuk bisa berbuat baik dan melakukan kebajikan dan mempunyai budi luhur, orang harus berusaha selalu berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk. Pengetahuan tentang baik-buruk harus benar-benar meresap dalam jiwa seseorang dan tercermin dalam perbuatannya sehari-hari. Hanya dengan jalan demikian seseorang dapat disebut bijaksana dan berbudi luhur. Pengetahuan yang kita peroleh hanya merupakan keterangan yang akan menimbuni pikiran kita dan membuat kita tidak bijaksana. Semua itu ibarat pakaian luar yang diperlihatkan kepada orang lain tetapi sesungguhnya bukan bagian diri kita." -- Resi Lomasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun