Mohon tunggu...
Atia Maulia
Atia Maulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana Tradisi Megono Gunungan di Linggo Asri Pekalongan

19 Mei 2023   15:00 Diperbarui: 19 Mei 2023   15:00 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Salah satu tradisi yang ada di Pekalongan yaitu megono gunungan. Tradisi ini merupakan perayaaan Syawal yang khas dari Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Perayaan yang dilakukan setelah puasa wajib selama enam hari setelah Hari Raya Idulfitri ini digelar di objek wisata Linggoasri. Megono ini dipusatkan di kawasan Linggoasri dikarenakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan ingin mempromosikan wisata tersebut kepada masyarakat. Wisata Linggoasri ini berada di Desa Linggoasri, Kecamatan Kajen.

seperti namanya, tradisi syawalan Megono ini meggunakan gunungan Megono, yang merupakan icon Pekalongan, makanan yang terbuat dari olahan nasi dengan gori atau serat nangka yang sudah diberi bumbu dan ditumis sehingga memiliki rasa yang gurih dan sedap. Yang memasak warga setempat, ramai mulai dari malam Syawal. tahun ini bertempat di rumah pak Toyib. Setelah dimasak, kemudian dipersiapkan sebuah ancak (tempat untuk meletakkan megono) dan di susun dengan rapi , kemudian diarak sampai tempat pelaksanaan. Tahun ini megono gunungan yang sudah dibuat itu diperlombakan. Kemudian masyarakat berebut untuk mengambil bagian dari megono tersebut. 

Akan tetapi, ada masyarakat yang mempercayai, jika mengambil megono bisa menyehatkan badan, dan ada juga yang biasanya masyarakat mengambil untuk dibawa ke sawah untuk mempercepat atau memperbanyak panen. 

Dengan adanya tradisi ini, dapat menyatukan perbedaan, gotong royong dan susah senang bersama. Tradisi Megono gunungan ini memiliki manfaat di bidang perekonomian, seperti halnya para pedagang mengalami peningkatan dalam penjualan nya dan para wisatawan mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Bukan hanya dibidang ekonomi saja, manfaat tradisi ini juga pada bidang budaya yaitu sebagai pemersatu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun