Mohon tunggu...
akhmad taufiq hariyadi
akhmad taufiq hariyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Majulah Indonesiaku

Aku adalah manusia biasa seperti yang lain. Tetapi aku terus berpikir, merasa & bertindak sehingga sampailah aku pada kata-kata "Inilah aku". Aku punya kesalahan, kelemahan, kekurangan bahkan keburukan, begitupun yang lain. Tetapi aku punya sesuatu yang menjadi kelebihan & ciri khasku, begitupun yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bercinta dengan Tulisan

1 Mei 2018   12:45 Diperbarui: 1 Mei 2018   12:56 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mungkin ini karena efek kerinduan menggebu pada dunia tulis menulis yang sempat agak lama terhenti sehingga seolah diri ini terasa berat untuk meninggalkan kegiatan menulis walau hanya sebentar.

Belum sampai hitungan minggu atau hari bahkan hitungan jam, tiba-tiba rasa diri ini muncul dan ingin kembali menuliskan segala pemikiran dan perasaannya ke dalam tulisan.

Ibarat kata, saat ini, penulis dan tulisannya bagaikan dua sejoli yang sedang di mabuk asmara dan sulit untuk dipisahkan.

Yang ada dalam pikiran dan perasaan penulis adalah tulisan. Mau makan, ingat dia. Mau nonton, ingat dia, mau tidur, ingat dia. Mau jalan, ingat dia. Mau ke mana saja dan mau apa saja selalu ingat dia. Sehingga kapanpun dan di manapun selalu ingat dia. Seolah dunia dan segala isinya ini hanya tentang penulis dan tulisannya.

Memang cinta bagaikan magnet yang akan menarik segala perhatian kita kepada apa yang dicinta.

Menulis memiliki kenikmatan tersendiri dan bisa memberikan candu yang dapat membuat kita ketagihan.

Menulis bisa memberikan efek ekstase yakni seperti memberikan perasaan senang, riang dan gembira yang luar biasa.

Tapi ketika teringat kata-kata bijak yang mengatakan bahwa segala hal yang berlebihan mengandung keburukan, maka penulis berusaha menyadarkan diri dan mengendalikan emosi yang berlebihan tersebut.

Memang keindahan dan kenikmatan yang dirasakan ketika sudah terlanjur jatuh cinta pada dunia tulis menulis sungguh melenakan dan dapat menimbulkan kerinduan yang mendalam terhadapnya, tetapi penulis harus tetap terjaga dan memegang kendali agar tidak terlalu berlebihan terhadapnya.

Agar suatu ketika, saat harus berpisah lagi dengannya karena urusan dan kegiatan penulis di dunia nyata, tidak sampai meninggalkan derita pada hati karena harus jauh darinya untuk sementara waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun