Mohon tunggu...
thia athiyyah
thia athiyyah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kelainan Tumbuh Kembang Anak Bisa Diatasi

29 April 2017   11:24 Diperbarui: 29 April 2017   11:40 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
panduanhidupsehat.com

Anak merupakan harta yang paling berharga di dalam keluarga. Sebagai orangtua yang baik, mereka akan selalu memberikan yang terbaik untuk sang buah hati. Apapun akan dilakukan demi kehidupannya kelak menjadi lebih baik.

Seperti Rubiah, anak dari ibu Riani mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnya. Balita berumur lima tahun ini titik sarafnya terlalu sensitif. Jadi, dalam kesehariannya masih ada kekurangan tidak seperti anak pada umumnya.

Ditemui di kediamannya Jalan Raflesia II No25, Kavling Perwirasari, Kelurahan Perwira, Bekasi Utara, Jum’at (30/12) sore, ibu Riani sedikit berbagi ceritanya. Rubiah masih takut untuk melakukan apa-apa sendiri, seperti naik atau turun tangga, menginjak sesuatu yang kasar, dan lainnya. Sebagai orangtua, ibu Riani akan melakukan apapun asalkan anaknya bisa tumbuh seperti anak diusianya.

“Saya kan orang awam, ga terlalu ngerti. Misalnya kenapa ya anak saya ga mau jalan, kenapa ya mau turun tangga aja takut. Makanya saya mau periksa ke bagian tumbuh kembang anak biar anak saya ditangani sebagaimana mestinya”, ujar Riani.

Dewi Kurniawati merupakan seorang Fisioterapi di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Jatinegara. Namun sebelum bertemu dengannya di rumah sakit, pasien akan diarahkan untuk konsultasi terlebih dahulu ke dokter tumbuh kembang anak. Orangtua bisa menanyakan perihal keadaan anaknya, apakah membutuhkan perlakuan khusus.

“Sebelum ke bagian Fisioterapi, pasien ini harus ketemu dokter dulu buat sharingmasalah anaknya. Apakan hanya butuh fisoterapi, atau butuh penanganan lainnya. Jadi orangtua juga bisa tau anaknya itu kenapa dan harus seperti apa penanganannya”, kata Nia, sapaan akrabnya.

Ditemui dikediamannya, di Jalan Delima Mas I, Kavling Perwirasari, Perwira, Bekasi Utara, Nia mengatakan ada beberapa kelainan pada anak. Ia menjelaskan ada beberapa kelainan pada anak yang ditanganinya. Cerebal Palsy/CP gejalanya berupa gangguan neurologis yang terjadi saat otak belum matang.

Down Syndrome atau kelainan kromosom 21 yang terbagi menjadi tiga. Ini memiliki ciri-ciri seperti tonus otot rendah dan muka kembar sedunia (ras mongoloid). Kelainan terakhir yaitu Global Delay Development atau keterlambatan tumbuh kembang. Hal ini seperti anak itu tumbuh tidak seperti anak-anak seusianya.

Di setiap kelainan memiliki cara dan waktu penanganan yang bervariasi. Menurutnya, kelainan yang Rubiah alami merupakan Global Delay Development. Penyebabnya dari pola asuh, jarang diajak keluar rumah, dan apa-apa selalu ditolong tidak dibiarkan mandiri. Hal itu yang membuatnya terlambat dari anak seumurnya.

“Dengan bentuk kaki yang flat footitu mengganggu keseimbangannya saat berjalan. Hal itu yang membuatnya takut untuk bergerak. Selain itu orangtua kurang memberi support agar anaknya mandiri. Dalam penanganannya, Rubi perlu stimulus atau rangsangan”, ujar Nia.

Sebaiknya jika orangtua merasa anaknya mempunyai kelainan pada tumbuh kembang anaknya, segera dibawa ke dokter tumbuh kembang anak. Karena pengetahuan yang dimiliki orang awam seperti mereka masih abstrak. Tidak terlalu paham akan keadaan anaknya dan apa yang harus dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun