Pendahuluan
Di era perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, banyak aspek bidang yang mendapat pengaruh, khususnya di bidang pendidikann. Dampak yang paling besar dirasakan adalah penggunaan Artificial Intellegence (Ai). AI di dunia pendidikan memiliki potensi besar dalam menbawa revolusi signifikan dalam proses pembelajaran. Bias dari perubahan signifikan tersebut bisa dirasakan dalam metode pendekatan belajar maupun interaksi antar tenaga pendidik dan peserta didik. Pada artikel ini, akan membahas mengenai bagaimana AI mempengaruhi dunia pendidikan dalam perspektif dampak negatifnya.
Faktor yang Mempengaruhi Dampak Negatif Penggunaan AI Dalam Pendidikan
1. Ketergantungan Teknologi
Penggunaan AI yang berlebihan tentu memberikan dampak kurang baik pada manusia. Khususnya dalam dunia pendidikan, penggunaan AI yang berlebihan menyebabkan pelajar cenderung individualis dan malas berpikir karena terlalu bergantung pada teknologi. Pelajar terlalu ketergantungan pada AI dalam menyelesaikan tugas-tugas nya yang sebenar nya bisa mereka selesaikan sendiri, seperti menulis esai, mengerjakan soal matematika, atau mencari referensi informasi tugas. Ketergantungan ini tentu nya mempengaruhi kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang padahal merupakan dua pondasi yang sangat penting untuk bekal masa depan siswa.
Penggunaan AI yang imbang akan menghasilkan sesuatu yang sesuai pada komposisi nya. Namun jika digunakan secara berlebihan akan menimbulkan dampak yang kurang baik, begitu juga pada dunia pendidikan. Penggunaan AI yang berlebihan dalam dunia pendidikan akan menjadikan siswa mengalami ketergantungan dalam pemyelesaian suatu masalah. Misal siswa perlu mengerjakan sebuah esai, soal matematika, maupun penyelesaian soal jawab, yang sebenarnya bisa mereka selesaikan sendiri. Ketergantungan ini dampak nya akan berjangka panjang karena dapat mengurangi kapabilitas siswa dalam berpikir kritis dan kreatif, yang padahal dua hal itu merupakan pondasi awal yang harus dibangun kuat sejak dini.
Sebuah survey dari Pew Research Center (2022), terdapat 43% yang sering menggunakan AI dalam kegiatan belajar nya, merasakan penurunan kemampuan berpikir kiritis karena terlalu mengandalkan AI dalam memecahkan sebuah soal atau masalah. Hal itu tentu nya merupakan bencana besar bagi dunia pendidikan Indonesia sebab bekal dasar bagi siswa yaitu kemampuan berpikir kritis dalam memceahkan masalah serta explore informasi baru, menjadi menurun.
2. Minimnya Interaksi Sosial
Penggunaan AI cenderung individual karena interaksi yang ada sebatas antara manusia dan teknologi tersebut. Hal itu juga terjadi pada penggunaan AI yang berlebih di bidang pendidikan, dimana para murid cenderung kurang melibatkan diri nya dengan lingkungan sekitar. Siswa yang menggunakan AI secara tidak seimbang akan jarang melakukan interaksi baik dengan komunikasi dengan guru atau teman sebaya. Mereka akan merasa cukup hanya dengan menginput soal atau masalah nya pada AI dan merasa tidak perlu untuk berkomunikasi secara langsung.
Dengan begitu, masa sekolah merupakan masa dimana siswa memasuki fase pertumbuhan yang akan optimal jika dibekali dengan pembiasaan interaksi sosial dengan guru dan teman sebaya. Siswa yang dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan sehat di lingkungan sekitarnya, akan membantu mereka dalam membangun jiwa sosial, kelola emosi pada anak, serta membangun hubungan pertemanan di kalangan sebaya nya.
Studi oleh The Education Endowmenr Foundarion menunjukkan bahwa 58% pelajar yang menggunakan AI, biasanya kurang berinteraksi secara langsung dengan guru ataupun teman sebaya nya. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa pengaruh dari efek ketergantungan AI itu nyata adanya dan dapat mengancam tumbuh kembang anak.