Mohon tunggu...
Athiyyah Zhafirah
Athiyyah Zhafirah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Gizi Semester 4 Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Suka alam, hobi travelling

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ternyata Ada Banyak Manfaat dari Bunga Lawang untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui Loh!

19 Juli 2023   21:26 Diperbarui: 24 Juli 2023   10:49 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cairofood.id/18-manfaat-bunga-lawang-untuk-kesehatan/

Tanaman merupakan bagian penting dari sistem pengobatan kuno untuk mengobati berbagai penyakit menular dan tidak menular di dunia. Tanaman kaya akan senyawa bioaktif seperti fenol, terpenoid, alkaloid, dan sebagainya yang menjadikan tanaman sebagai obat penting. Secara umum, penggunaan obat herbal untuk mengobati berbagai kondisi penyakit lebih umum di daerah pedesaan dimana aksesibilitas tehadap makanan dan layanan kesehatan juga terbatas.

Bunga lawang berasal dari keluarga Magnoliaceae, yang merupakan tanaman aromatik, memiliki bentuk bintang, dan buahnya sangat penting sebagai bumbu masakan oriental. Bunga lawang (Illicium verum) merupakan sumber karbohidrat, protein, vitamin A, dan asam arkobat. Bunga lawang (Illicium verum) mengandung protein (2 g hingga 4 g), karbohidrat (65 g hingga 75 g), lemak (4 g hingga 6 g), serat makanan , dan gula. Bunga lawang (Illicium verum) adalah sumber yang kaya akan mineral seperti natrium, kalsium, seng, magnesium, kalium, besi, dan tembaga. Energi sebesar 359 kkal diperoleh dari per 100 g bunga lawang. Masakan oriental merupakan kombinasi makanan dari Asia Timur, Asia Tenggara, Asia Barat, Asia Selatan, Asia Utara dan Asia Tengah. Di Indonesia makanan oriental lebih dikenal sebagai makanan yang berasal dari daratan Asia Timur, yaitu Cina, Jepang, Korea, Taiwan, dan sekitarnya.

Bunga lawang (Illicium verum) memiliki aktivitas antimikroba yang sangat baik. Trans anethol adalah komponen utama bunga lawang yang menunjukkan sifat antiparasit, antivirus, antibakteri, dan antijamur. Senyawa antimikroba dari bunga lawang termasuk asam shikimat dan kuersetin flavonoid juga diidentifikasi dalam penelitian ini. Aktivitas antibakteri dari ekstrak metanol dan rebusan bunga lawang terhadap bakteri anaerob dan aerob juga dilakukan secara in vitro menggunakan metode difusi cakram standar. Para peneliti memeriksa aktivitas antimikroba rebusan dan ekstrak metanol bunga lawang terhadap berbagai bakteri anaerob termasuk Porphyromonas gingivalis, Eikenella corrodens, Actinomyces odontolyticus, Veilonella parvula, Peptostreptococcus micros, dan Capnocytophaga gingivalis.

Bunga lawang (Illicium verum) memiliki aktivitas antivirus yang kuat. Bahan kimia yaitu asam shikimat dalam bunga lawang bertanggung jawab untuk aktivitas antivirus. Asam Shikimat menunjukkan aktivitas nativirus dengan baik ketika dicampur dengan senyawa lain yang disebut quercetin (zat pencegah kanker). Campuran kedua bahan ini juga mencegah dan menyembuhkan flu. Campuran kedua bahan ini juga sedang diuji oleh peneliti Cina dan Taiwan untuk pengobatan flu burung. Proteksi inflamasi akut adalah proses protektif normal yang membantu tubuh mengatasi infeksi. Bunga lawang (Illicium verum) digunakan pada gangguan peradangan.

Bunga lawang atau disebut juga dengan pekak merupakan rempah Indonesia yang biasa digunakan pada masakan terutama daerah Jawa dan Bali. Rempah merupakan bagian terpenting dari masakan karena memiliki cita rasa dan aroma yang khas pada masakan tersebut. Selain itu, ternyata bunga lawang ini memiliki manfaat bagi kesehatan loh! Kandungan yang terdapat dalam bunga lawang yaitu minyak atsiri, tanin, flavonoid dan saponin.

Bunga lawang memiliki bahasa latin yaitu Illicium verum yang memiliki sejumlah manfaat sebagai obat yang banyak digemari di negara Cina dan Vietnam. Buah bunga lawang sering digunakan dalam pengobatan tradisional di negara India yang dapat mengobati penyakit dispepsia, perut kembung, kolonalgia spasmodik, disentri, batuk, asma, rematik, kelumpuhan wajah, dan sebagainya.

Kandungan dari bunga lawang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. S. aureus adalah bakteri gram positif yang menghasilkan pigmen kuning, bersifat anaerob fakultatif (bakteri yang mampu hidup dalam dua kondisi yaitu dengan adanya oksigen dan tanpa adanya oksigen), tidak menghasilkan spora, dan tidak motil (tidak memiliki kemampuan untuk bergerak sendiri), umumnya tumbuh berpasangan maupun berkelompok, dengan diameter sekitar 0,8--1,0 m. S. aureus tumbuh dengan optimum pada suhu 37C dengan waktu pembelahan 0,47 jam. S. aureus dapat menginfeksi jaringan ataupun alat tubuh dan dapat menimbulkan penyakit yang mempunyai tanda khas berupa peradangan, nekrosis (kematian sel), dan pembentukan abses (nanah/bisul). Umumnya Staphylococcus aureus menyebabkan penyakit yang bersifat sporadic.

Nah, selain memiliki banyak manfaat pada kesehatan, minyak esensial dari bunga lawang juga digunakan dalam pengobatan tradisional yang memiliki khasiat sebagai antimikroba, antioksidan, antiserangga, antikanker, antiinflamasi, antidiare, dan antijamur. Bau aromatik pada bunga lawang disebabkan karena kandungan dari minyak esensial bunga lawang sebesar 2,5% pada buah segar 3,5% dan 8-% pada buah kering.

Bunga lawang memiliki kemampuan sebagai larvasida alami karena kandungan senyawa yang terdapat pada bunga lawang tersebut telah diteliti memiliki efek toksik terhadap larva Aedes aegypti. Adapun fungsi dari senyawa tersebut antara lain :

  • Tanin berfungsi sebagai penghalang serangga dalam mencerna makanan dan juga menganggu proses penyerapan air.
  • Flavonoid dan minyak atsiri berperan sebagai senyawa pertahanan yang bersifat toksik yang bekerja sebagai racun terhadap insekta
  • Dan saponin memiliki rasa pahit sehingga dapat menurunkan nafsu makan serangga yang menyebabkan serangga mati karena kelaparan.

Aedes aegypti merupakan vektor (hewan serangga) perantara paling banyak yang menyebabkan penyakit DBD. DBD merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot/nyeri sendi yang disertai dengan leukopenia (kadar sel darah putih rendah), ruam, limfodenopati (pembengkakan/pembesaran kelenjar getah bening), trombositopenia (jumlah keping darah/trombosit rendah) dan diatesis hemoragik. Penyakit DBD tersebar di wilayah Asia Tenggara, Pasifik Barat dan Karibria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun