Mohon tunggu...
Athiya Zahra
Athiya Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Teknologi Yogyakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Persamaan dan Perbedaan Konstruktivisme dengan Realisme, Liberalisme dan Marxisme

21 Oktober 2024   07:35 Diperbarui: 21 Oktober 2024   07:37 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memahami Persamaan dan Perbedaan Konstruktivisme dengan Realisme, Liberalisme dan Marxisme Sebagai Teori Ilmu Hubungan Internasional

Pendahuluan 

Teori konstruktivisme merupakan teori dalam hubungan internasional yang menawarkan prespektif yang mendalam terhadap dinamika interaksi antar negara dan aktor lainnya. Konstruktivisme memiliki pendekatan yang berbeda dengan realisme dan liberalisme, teori kontruktivisme berfokus pada pengaruh konstruksi sosial dalam membentuk hubungan internasional. Kaum konstruktivis meyakini bahwa realitas internasional tidak sekadar ditentukan oleh faktor-faktor material, tetapi juga oleh ide-ide, norma, dan identitas yang dibentuk melalui interaksi sosial. Dengan demikian, mereka berargumen bahwa hubungan internasional merupakan hasil dari proses sosial yang kompleks, di mana pemahaman dan makna menjadi faktor kunci dalam menentukan tindakan dan perilaku aktor di arena global.

Adanya perbedaan konstruktivisme dalam memandang dinamika interaksi antar negara, maka penting untuk membandingkan konstruktivisme dengan teori-teori lain seperti realisme, neorealisme, liberalisme, neoliberalisme dan marxisme. Masing-masing teori ini memiliki pandangan yang berbeda mengenai sumber kekuatan, peran aktor dan bagaimana hubungan internasional terbentuk. Misalnya, realisme menekankan aspek material dan kekuasaan dalam bentuk militer sedangkan liberalisme lebih fokus pada kerjasama dan institusi internasional. Konstruktivisme di sisi lain menganggap bahwa makna dan identitas yang dihasilkan dari interaksi sosial jauh lebih penting dalam membangun struktur hubungan internasional. Untuk itu perbandingan ini tidak hanya memperjelas posisi konstruktivisme saja  tetapi juga memberikan pemahaman yang lebih jauh tentang berbagai dinamika yang memengaruhi interaksi global.

Pembahasan 

Definisi konstruktuvisme dalam Ilmu hubungan internasional

Konstrutivisme  memiliki pandangan bahwa hubungan antar negara bukan hanya sekedar materialistis namun dengan penyebaran ide (non materialistis) yang menjelaskan bahwa struktur yang menyatukan umat manusia lebih ditentukan oleh gagasan-gagasan yang diyakini bersama dibandingkan dengan kekuatan material. Hal ini mencerminkan perspektif idealis yang mendahului perkembangan teori hubungan internasional sebelum Perang Dunia II. Gagasan-gagasan ini bukan hanya bersifat statis tetapi dinamis dan berpengaruh pada interaksi antar aktor. Selain itu konstruktivisme juga memandang bahwa identitas dan kepentingan aktor-aktor internasional lebih dibentuk oleh gagasan yang dibagi bersama daripada oleh faktor-faktor material atau alam. Tindakan aktor tidak hanya didasarkan pada motif atau kepentingan individual tetapi juga dibentuk oleh interaksi mereka dalam konteks sosial, politik, dan budaya yang lebih luas. Dengan demikian, Konstruktivisme melihat dunia sosial sebagai sesuatu yang dihasilkan dari proses interaksi antar individu, bukan sekadar sebagai entitas yang sudah ada. Secara keseluruhan, Konstruktivisme menekankan bahwa dunia sosial adalah wilayah intersubjektif yang dibentuk melalui interaksi, pengetahuan bersama, dan praktik, mengedepankan ide bahwa pemahaman kita tentang realitas internasional adalah hasil dari konstruksi sosial.

Persamaan konstruktivisme dengan teori-teori hubungan internasional lainnya

Konstruktivisme memiliki persamaan dengan teori-teori hubungan internasional lainnya seperti realisme,neorealisme, liberalisme, neoliberalisme dan marxisme dalam memahami dan memandang interaksi antar negara. Seperti dengan relisme, Dimana kedua teori antara kontruktivisme dan realisme memiliki focus yang sama dalam memandang pentingnya actor negara dalam sistem intternasional, meskipun konstruktivisme lebih menekankan pada gagasan dan identitas nammun negara tetap menjadi aktor utama yang berinteraksi dalam arena global.Konstruktivisme juga memiliki persamaan dengan teori neorelisme dalam memandang struktur internasional dimana neorealisme berfokus pada distribusi kekuatan dan posisi negara dalam struktur tersebut sedangkan Konstruktivisme melihat struktur sebagai sesuatu yang dibentuk oleh interaksi sosial dan ide yang berkembang. Persamaan konstruktivisme juga ada dalam liberalisme yang mana kedua teori ini sama-sama percaya bahwa kolaborasi antara negara dapat menghasilkan hasil yang lebih baik daripada persaingan, meskipun konstruktivisme lebih fokus pada bagaimana identitas dan norma-norma membentuk kepentingan tersebut. Konstruktivisme juga memiliki persamaan dengan neoliberalisme yaitu sepakat bahwa kerjasama internasional dapat mengarah pada hasil yang saling menguntungkan dan lebih stabil dibandingkan konflik. Selain keempat teori tadi, konstruktivisme juga memiliki persamaan dengan teori marxisme Dimana kedua teori ini menekankan pentingnya konteks sosial dan sejarah dalam memahami hubungan internasional. Konstruktivisme melihat bagaimana identitas dan norma terbentuk, sedangkan marxisme berfokus pada kelas sosial dan dinamika ekonomi.

Perbedaan konstruktivisme dengan teori-teori hubungan internasional lainnya

Selain memiliki persamaan, tentunya konstruktivisme juga memiliki perbedaan dengan teori-teori yang ada didalam ilmu hubungan internasional lainnya, seperti perbedaan konstruktivisme dengan realisme terletak pada memandang peran norma dan identitas. Realisme lebih mengabaikan peran norma dan identitas lalu hanya berfokus pada kekuatan dan kepentingan material. Keputusan dibuat berdasarkan analisis rasional tentang kekuasaan, sedangkan konstruktivisme lebih menekankan pentingnya norma, nilai dan identitas dalam membentuk tindakan dan interaksi antarnegara. Norma dapat mempengaruhi kepentingan dan perilaku aktor. Konstruktivisme juga memiliki perbedaan dengan neorealisme yaitu tentang pandangan struktur internasional yang mana neorelisme  menekankan struktur sistem internasional yang anarkis dimana negara-negara berkompetisi untuk kekuasaan dan keamanan. Fokus pada distribusi kekuasaan sebagai faktor utama yang mempengaruhi perilaku negara. Bebeda dengan konstruktivisme yang berpendapat bahwa struktur internasional tidak hanya terdiri dari faktor material (seperti kekuasaan militer) tetapi juga dibentuk oleh norma, identitas dan hubungan sosial antar aktor. Adapun perbedaan konstruktivisme dengan teori liberal yaitu tentang pandangan konflik dan perdamaian. Liberalisme berpendapat bahwa konflik dapat dikelola dan diselesaikan melalui kerjasama dan institusi internasional, serta percaya pada potensi untuk perdamaian yang abadi, sedangkan konstruktivisme memandang konflik dan perdamaian sebagai hasil dari konstruk sosial  Dimana perubahan dalam norma dan identitas dapat menciptakan kondisi untuk perdamaian. Lain hal nya perbedaan konstruktivisme dengan neoliberalisme yang memandangtentang perubahan. Neoliberalisme melihat perubahan dalam hubungan internasional sebagai hasil dari evolusi institusi dan mekanisme yang memfasilitasi kerjasama, biasanya dengan fokus pada kepentingan ekonomi. Namun konstruktivisme memahami perubahan sebagai hasil dari interaksi sosial dan perkembangan norma, identitas serta nilai yang bisa berubah seiring waktu. Konstruktivisme juga memiliki perbedaan dengan teori marxisme yaitu konstruktivisme menekankan bagaimana norma, identitas dan nilai sosial membentuk perilaku aktor dalam hubungan internasional. Konstruktivisme berfokus pada aspek sosial dan kultural dari interaksi antarnegara, sedangkan marxisme berfokus pada analisis kelas sosial, struktur ekonomi, dan ketidaksetaraan dalam sistem kapitalis. Marxisme melihat hubungan internasional sebagai hasil dari dinamika kekuasaan dan perjuangan kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun