Stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, menjadi isu kesehatan masyarakat global.Â
Meskipun banyak upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, prevalensi stunting masih tinggi di beberapa negara, terutama di negara-negara berkembang.Â
Program makan siang gratis telah diusulkan sebagai salah satu strategi intervensi yang potensial untuk mengatasi masalah stunting.Â
Kekurangan gizi kronis yang menjadi penyebab utama stunting tidak hanya dipengaruhi faktor-faktor langsung seperti pola makan yang tidak seimbang, tetapi juga oleh faktor-faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Misalnya, akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, sanitasi yang buruk, dan kemiskinan merupakan faktor-faktor penting yang berkontribusi terhadap stunting.Â
Oleh karena itu, penanganan stunting memerlukan pendekatan yang holistik yang tidak hanya fokus pada aspek gizi, tetapi juga mengatasi akar penyebabnya.
Sehubung dengan teori strategi pengembangan masyarakat terdapat point-point penting yang tertinggal, yaitu partisipasi masyarakat dan keberlanjutan.
Teori ini menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dan keberlanjutan dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.Â
Masyarakat harus dilibatkan secara aktif dalam setiap tahap program, mulai dari perencanaan hingga evaluasi.Â
Partisipasi masyarakat memungkinkan pengenalan kebutuhan lokal, memperkuat kepemilikan program, dan meningkatkan penerimaan serta keberlanjutan intervensi.Â
Tanpa partisipasi masyarakat yang kuat, program mungkin kurang relevan, tidak efektif, dan tidak berkelanjutan.Â