Mohon tunggu...
Athena Pallas
Athena Pallas Mohon Tunggu... -

Mari Nulis.\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tri

20 April 2010   18:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:41 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_123061" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi dari www.tartx.com"][/caption]

  1. IRI

Ratu Cinderella gundah. Ia marah mengapa dulu ia tak ditemukan Pangeran Tampan seperti si Snow White ditemukan: dibangunkan dengan kecupan yang terjanjikan, bukan dengan pembuktian sepatu kaca (siapa yang pernah dengar sepatu “kaca?”). Mengenakan gaun indah, tertidur diatas peraduan yang romantis, jemarinya menggenggam bunga di dada. Bukan dalam setting domestik dapur yang kotor, baju rombeng dan sapu di tangan.

Malam itu ia menghubungi Evil Queen untuk memesan tiga butir apel merah beracun.

*

*

2.   EMO

Tusukan duka ke hati itu terkadang masih datang. Tiba-tiba, selalu tak terduga, mengendap-endap membayanginya. Berbagai pembenaran tak sanggup menggagalkan air mata yang kadung merebak di sudut ketiga matanya.

Perempuan itu sadar bahwa ia masih dipecundangi oleh jiwa lemahnya. Sejak saat itu, ia bahkan membenci bayangannya sendiri.

*

*

3.   ASA

Tri menunggu dengan penuh harap, senyum simpul membayang di wajahnya. Seolah tak kuasa ia menahan buncah bahagia dalam dadanya. Tak sadar gadis itu beringsut ke ujung kursi, wajahnya semakin dekat dengan layar lap top yang bercahaya elektrik. Ia memelototi baris terakhir yang barusan ia ketik di bilik chat, menanti balas.

“iya baby, aku mau menikah denganmu… :) xoxoxo”

Layar laptop itu berpendar gaib, dimatanya seolah bola kristal ajaib. Di dalamnya, terbayang potongan ramalan cemerlang tentang masa depannya dengan calon suaminya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun