Maraknya seorang public figure yang memutuskan untuk terjun ke dalam dunia politik dan mendaftarkan diri sebagai bagian dari calon legislatif atau yang mereka anggap wakil rakyat di Indonesia merupakan fenomena yang lumrah dalam beberapa dekade terakhir. Tak tanpa sebab, hal tersebut dapat terjadi karena popularitas yang didapatkan dari seorang public figure dapat dijadikan modal promosi berpolitik yang cukup mendukung di Indonesia. Kebanyakan dari mereka juga menggunakan penggemarnya untuk memperoleh dukungan politik.Â
Nama public figure yang cukup dikenal sering kali menarik perhatian khalayak luas yang mana mengakibatkan lebih dikenalnya lagi mereka serta dapat memanfaatkan popularitas yang dimiliki untuk mendapatkan dukungan dan suara dalam pemilihan nantinya. Adanya perubahan yang signifikan dalam susunan politik dan sistem pemilihan di Indonesia juga mengakibatkan sistem perwakilan yang proporsional.Â
Sekarang ini public figure yang ingin mencalonkan diri sebagai legislatif dapat mendaftarkan diri secara independen atau melalui partai politik dengan kesempatan yang longgar dan lebih mudah tanpa harus bergantung pada partai politik.Â
Hal ini memberikan dampak dalam kesempatan bagi partai politik untuk memiliki kewenangan yang lebih dominan dalam menentukan calon legislatifnya. Namun, dampak dari keikutsertaan public figure dalam dunia politik juga menuai berbagai pendapat dan kritik dari masyarakat.Â
Beberapa dari mereka memandang hal tersebut sebagai upaya yang positif yang dapat membawa perubahan dengan memanfaatkan popularitas mereka sebagai public figure. Keterlibatan public figure dalam politik juga dianggap dapat membawa keberagaman sudut pandang dan pengalaman yang baru ke dalam arena politik yang mana sering dijajah oleh politisi karier. Seorang public figure juga dianggap dapat mewakili suara dari kelompok atau komunitas tertentu yang mungkin belum tersuarakan.Â
Adapun kubu yang meragukan kecakapan dan komitmen public figure dalam mengemban tugas sebagai wakil rakyat. Kritik yang sering dikemukakan adalah mengenai dengan kesanggupan dan pengalaman mereka dalam berpolitik dan pemerintahan. Masyarakat menganggap mereka mungkin tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mendasari untuk menjalankan tugas-tugas dengan efektif.Â
Terlebih lagi, keikutsertaan seorang public figure dalam dunia politik juga dapat menumbuhkan isu-isu terkait dengan permainan politik uang dan penyalahgunaan sumber daya. Penting bagi kita sebagai masyarakat Indonesia untuk dapat mengevaluasi setiap calon, termasuk public figure. Kita harus dapat memastikan apa yang mereka berikan kepada negara berdasarkan kemampuan, komitmen, dan integritas mereka dalam menjalankan tugas di dunia politik.Â
Perlu dicatat bahwa keikutsertaan public figure dalam berpolitik bukanlah fenomena yang tabu dan hanya terjadi di Indonesia. Hal ini terjadi juga di berbagai negara di seluruh dunia. Keberhasilan atau kegagalan public figure sebagai politisi nantinya akan bergantung pada kemampuan dan hasil kerja mereka untuk menyesuaikan dengan lingkungan politik, memahami isu-isu yang berkaitan dengan tugas mereka, serta komitmen mereka untuk mewakili kepentingan publik secara efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H