Selain keserakahan ada pula yang namanya ketakutan yang mana selalu berkaitan dengan keserakahan, ketakutan mengakibatkan seseorang berbuat secara eksesif memperoleh apa yang menyebabkan rasa takut tersebut. Bagi  orang yang sudah memiliki rasa takut akan dapat merasakan iri jika orang lain memiliki apa yang diinginkan.
Meskipun tindakan yang menggambarkan perilaku tidak etis ini muncul karena pengaruh dari luar dan dorongan dari orang itu sendiri, hal itu dapat diatasi. Pada dasarnya keserakahan dan ketakutan yang di hadapi oleh para akuntan ini dapat diatasi dengan pengendalian diri. Bentuk pengendalian diri yang dapat dilakukan oleh para akuntan misalnya lebih banyak lah bersikap ikhlas dan mulai belajar untuk mensyukuri apa yang sudah kita dapatkan. Apabila kitadalam kondisi dimana merasa resah karena keinginan kita belum dapat tercapai cobalah untuk tetap ikhlas dan selalu bersyukur, dan apabila keinginan kita tersebut tercapai jangan lupa pula untuk kita tetap bersyukur.
Selain hal tersebut kita juga dapat lebih meingkatkan pendidikan moral kita baik itu dari keluarga, agama,budaya ataupun dari lingkungan sektar. Dan juga meingkatkan norma dalam pertimbangan hati nurani serta lebih baik mengambil keputusan dengan pertimbangan hati nurani dan pemikiran rasionalitas.
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku akuntan sangat dipengaruhi oleh dorongan dalam dirinya. Ketika seorang akuntan memilih untuk menjadi akuntan yang berintegritas maka ia akan menjalankan tugasnya sesuai dengan etika perilaku dalam lingkungan kerja. Namun ketika seorang akuntan memiliki motif lain dalam dirinya, seperti ingin memperoleh uang dalam jumlah banyak dan cepat maka akan tumbuh sifat keserakahan dan ketakutan
Sifat ini menyebabkan hilangnya kendali yang dapat mempengaruhi etika perilaku akuntan. Hal ini dapat dilihat ketika seorang akuntan melakukan berbagai pelanggaran etika perilaku, seperti menerima suap dari pihak lain. Hasil dari suap yang diterima akuntan akan berdampak buruk pada dirinya yaitu mengakibatkan ia selalu ingin memperoleh uang dalam jumlah banyak dengan cara cepat dan mudah. Sehingga sifat keserakahan dan ketakutan tidak akan pernah hilang dalam dirinya.
Penulis memberi saran, bahwa sebagai akuntan yang berintegritas harus memiliki pengendalian diri atas sifat buruk yang nantinya akan merugikan diri sendiri. Karena ketika akuntan sudah tidak bisa mengendalikan dirinya dalam hal memperoleh uang dalam jumlah besar, maka akan menjadi pengaruh pada perilakunya akuntan tersebut.
Ditulis oleh:
Franciska Cindy Yulianty , Athaya Kamila Afifah                 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H