Mohon tunggu...
Athaya Judith Ruth Susanto
Athaya Judith Ruth Susanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

God is within her; she will not fail

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wakil Rakyat Seharusnya Merakyat

1 Desember 2018   01:37 Diperbarui: 1 Desember 2018   01:56 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak asing pasti dengan julukan "Wakil Rakyat". Siapa sebenarnya wakil rakyat itu? Wakil rakyat adalah orang-orang yang dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum (Pemilu) untuk mewakili mereka dalam penyelenggaraan pemerintahan dan negara.

Setelah era reformasi, sistem tata negara di republik ini juga berubah. Mereka yang disebut wakil rakyat bukan hanya anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPD), namun termasuk juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Tugas dan kewajiban mereka sudah terdefinisikan melalui nama yang mereka sandang. Banyak orang dari berbagai kalangan dan latar belakang berlomba-lomba mencalonkan dirinya dalam Pemilu melalui sebuah partai politik untuk menjadi seorang wakil rakyat. Tidak tahu apa motivasi dan tujuan mereka maju dalam pencalonan ini, entah itu demi harta kekuasaan dan martabat atau karena sungguh ingin mengabdi kepada negara. Maka dari itu, sangat penting bagi seorang wakil rakyat memiliki kerendahan hati untuk bisa membawa amanat rakyatnya dengan baik. Bagaimana jika yang terjadi justru amanat rakyat malah terabaikan?

Bagaikan kacang lupa kulitnya, ada beberapa wakil rakyat yang cenderung mengutamakan kepentingan golongan dan dirinya sendiri.

Beberapa kasus menunjukan rendahnya empati dan rasa tanggung jawab seorang wakil rakyat kepada amanat rakyat yang diembannya. Yang sangat umum terdengar tidak lain dan bukan adalah masalah korupsi seseorang yang dijuluki sebagai wakil rakyat ini. Heran, urat malu mereka bagaikan putus dipotong. Dan hal ini jugalah yang menjadi faktor besar penghambat menuju kehidupan bangsa Indonesia yang lebih baik. Hal-hal semacam ini bagaikan menyepelekan kepercayaan yang sudah rakyat berikan.

Kasus lain perilaku kurang pantas seorang wakil rakyat yaitu memutuskan sesuatu yang menguntungkan diri mereka secara golongan maupun pribadi. Dimana seharusnya sebagai wakil rakyat harusnya berpegang teguh kepada kepentingan rakyat.

Wakil rakyat yang terjepit di antara dua kepentingan, kepentingan partai politik yang menaunginya atau kepentingan rakyat yang memilihnya, pada akhirnya akan memilih bersikap aman. Kebijakan parpol yang mengikat mereka sangat berpengaruh kepada keputusan yang mereka ambil. Contoh kasusnya yaitu terjadi pada Lily Wahid dan Effendy Choirie yang dengan nekat bersebrangan pendapat dengan partainya. Alhasil, keduanya harus ditarik (recall) dari DPR. Terkadang terlintas dalam pikiran betapa lucunya negri ini, orang yang ingin berbuat baik malah harus dijegal dan menerima balasan yang tidak setimpal.

Karena realita ini jugalah yang akhirnya mempengaruhi sikap dan keputusan para wakil rakyat. Mereka lebih bersandar pada naluri politik yang paling dasar, bagaimana memperoleh dan mengendalikan kekuasaan. Pilihannya selalu berujung mana yang paling menguntungkan saat itu. Dan karena hal-hal seperti inilah yang akhirnya membuat wakil rakyat tidak dapat merakyat dan amanat rakyat yang diembannya terabaikan.  

Biaya yang dikeluarkan negara untuk membayar jasa para wakil rakyat juga terbilang tidak sedikit. Banyak wakil rakyat yang hidupnya penuh dengan kemewahan dan gelimang harta. Rakyat tentunya tidak akan mempermasalahkan hal ini jika mereka para wakil rakyat punya bukti dan kerja nyata jadi rakyat dapat menikmati hal yang sama.

Para wakil rakyat sudah saatnya menjadi panutan rakyat. Para wakil rakyat sudah seharusnya dicintai dan dihormati rakyatnya, namun jika mereka juga mencintai, mengayomi, dan melayani rakyatnya. Mereka seharusnya menjadi sahabat rakyat bukan musuh rakyat.

Indonesia membutuhkan wakil rakyat yang mampu memimpin negeri ini. Membawa Indonesia dalam kondisi akut menjadi negara yang maju dan bermartabat. Mengembalikan kedaulatan Indonesia dan menjujung tinggi persatuan dan kesatuan. Wakil rakyat merangkul rakyat yang rindu akan Indonesia yang lebih sejahtera bersama-sama membangun negri tercinta ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun