Mohon tunggu...
Athar Endrizal
Athar Endrizal Mohon Tunggu... -

Bookaholic

Selanjutnya

Tutup

Politik

Elviana Suara dari Jambi

25 Maret 2014   18:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:30 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1395720610961333303


Biodata

Nama Lengkap                   : Dra. Hj. Elviana, M.Si

TTL                                        : Sawahlunto/Sijunjung 30 November 1966

Alamat di Jambi                : Jln. Kol Abunjani RT. 18 RW 06 No. 12 C

Lorong Mustika, Kelurahan Selamat, kota Jambi

Alamat di Jakarta              : Jln. Tebet Timur Dalam XA No. 42 Kelurahan

Tebet Timur Kec. Tebet Jakarta Selatan

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 1 Koto Baru Tamat tahun 1980

2. SMP Negeri 2 Wonotiung Tamat Tahun 1983

3. SMA Solok Jurusan Biologi IPA Tamat Tahun 1986

4. S1 Pendidikan Biologi Tamat Tahun 1990

5. S2 Biologi IPB Bogor Tamat Tahun 2000

6. S3 Biologi IPB Bogor Sedang Kuliah

Riwayat Organisasi

1. Sekretaris Badiklatda PDI Perjuangan Propinsi Jambi Tahun 2000 s.d 2005

2. Pembina ILUNI Universitas Negeri Padang 2008 s.d sekarang

Riwayat Pekerjaan


  1. Dosen Universitas Negeri Jambi Tahun 1991 s.d 2004
  2. Dosen STIE Jambi Tahun 1999 s.d 2004
  3. Anggota DPR RI Tahun 2004 s.d 2009
  4. Anggota DPD RI Utusan Provinsi Jambi Tahun 2009 s.d 2014 ( Peraih suara terbanyak)

Elviana: Suara dari Jambi

Melalui kanal kotaksuara.kompasiana.com. ini kami akan menulis sosok Dra. Hj. Elviana, M.Si Caleg DPR RI 2014 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) daerah pemiliham Jambi dengan nomor urut 1. Ia lahir pada tanggal 10 November 1966. Lahir sebagai putri ke 5 dari pasangan H. M. Rusyam Gani dan Hj. Jawanis Arifin. Karena bapaknya sangat menginginkan anak laki-laki maka dalam keseharian ia lebih sering melakukan hal-hal yang dilakukan anak laki-laki, seperti bermain atau memanjat pohon. Pakaiannya pun lebih sering pakai celana pendek (short) seperti anak laki-laki. Walau 4 tahun kemudian lahir anak laki-laki pertama dari rahim ibunya, Elviana kecil tetap jadi anak tomboy yang sangat dekat dengan bapak.

Masih segar dalam ingatannya dia lah anak yang paling sering diajak bapak ke kebun karet. Dia juga yang paling sering diajak menemani bapaknya mengangkat getah dengan caradihilirkanmengikuti arus sungai kecil di tengah hutan. Sambil duduk di atas rakit alat transportasi sungai yang biasanya terbuat dari menggabungkan pohon kayu atau mambu atau bahkan di atas tumpukan getah itu sendiri, bapaknya sering ngajak bernyanyi lagu-lagu lama sepertiBengawan Solo.

Eliviana tentu tidak mudah melupakan kesehariannya yang dekat dengan petani-petani karet. Dari ladang-ladang itulah dia merekam dalam ingatan bahwa suatu saat dia akan menjadi orang yang bermanfaat bagi orang-orang desa petani getah di kebun-kebun pedalaman Dharmasraya itu.

Masa-masa SD ia lalui dengan sangat indah. Jarak sekolah yang sangat dekat dengan rumah, menyebabkan jam-jam istirahat kalau harus berlari pulang ke rumah karena Bapak dan ibu memang tidak memberinya uang jajan. Ia dapat uang jajan hanya setiap hari Jum'at yaitu hari pekan di kampungnya, Ampang Kuranji. Diberi ibunya uang setelah mengantarkan kuah pecal ke pasar karena ibunya  pada hari jumat itu jualan lontong sayur. Yang Ia ingat di SD ia selalu dikirim oleh sekolah untuk ikuti pertandingan mulai dari lomba menari, lomba senam hingga cerdas cermat. Selama di SD, sore hari ikut ibu yang mengajar di Madrasah Diniyah Takmiliyah sehingga sampai sekarang ia bisa membaca Huruf Arab gundul atau huruf Arab Melayu.

Iamendapatkan nilai-nilai luhur dari bapak dan ibunya. Sebagai guru madrasah dan guru ngaji di kampung sekaligus petugas P3NTR ibunyaselalu menanamkan nilai-nilai keagamaanpada Elvi dan saudara-saudaranya. Setiap berbuat berbuat kesalahan, ibunyalangsung membacakan hadis nabi atau potongan ayat Al Qur'an. Seperti ibunyabilang neraka wil bagi yang melalaikan sholat 5 waktu. Karena diucapkan berulang-ulang alhamdulillah tamat SDElvitidak pernah lalai mengerjakan sholat 5 waktu. Pernah suatu malamdiatidur di surau Mak Tuo, nangis  tengah malam pulang ke rumah karena sakit gigi. Ibu langsung bilang pasti lupa sholat Isya. Setelahdiajawab“iya saya lupashalat,”ibunyabilang segera sikat gigi, lalu ambil wudu' dan sholat Isya. Alhamdulillah sakit giginyahilang.

Dari ibunyajugadiamendapatkan pengetahuan bagaimana cara menghormati suami, mertua, karena setiap orang yang mau menikah di kampung harus belajar ke ibu untuk mendapatkan surat boleh nikah.Elvidan kakaknyasering mengintip menguping dari kamar apa yang diajarkan ibu kepada setiap calon pengantin.

Dari bapaknyadiabelajar toleransi dan kasih sayang. Bapaknyapengagum berat Bung Karno. Hampir semua buku karangan atau tentang Bung Karno dikoleksi bapak. Termasuk mengkliping berita tentang Bung Karno. Pernah waktu tetangganyameninggal,Elvimemutar radio, bapakmenegurnyadenganucapan “kalau tetangga kita sedang berduka kita tidak boleh bergembira ria mendengar radio walaupun tetangga taditidak melihat.

Waktu akan membagi upah memanjat kelapa,Elvi memilih dulu kelapa yang bagus-bagus dan yang jelek untuk upah tukang panjat. Lalu bapaknyabilang "sekiranya kamu yang jadi tukang panjat, kamu pilih buah yang mana. saya jadi tertegun. Tukang panjat kelapa pasti sama dengandia,pasti ingin buah yang bagus dan  pasti sedih dapat buah yang jelek. Sebuah pembelajaran yang luar biasa tentang kasih sayang dan menghargai orang lain.

Nyaman menjalani karier sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)menjadi dosen di Universitas Jambidan bahkan nyaris menjadi kepala Dinas Pendidikan di Kabupaten Tebo, Jambi tidak membuat Dra. Hj. Elviana, M.Si menutup mata terhadap kondisi masyarakat. Ketika mendapat tawaran dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk menjadi calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia daerah pemilihan Jambi, Dra. Hj. Elviana, M.Si sempat ragu. Tetap berada di zona nyaman atau menduduki kepala dinas atau menempuh belantara politik yang waktu itu masih gelap baginya.

Dra. Hj. Elviana, M.Siakhirnya mengundurkan diri sebagai PNS demi totalitasnya berjuang di jalur politik. Tahun 2004-2009 ia menjadi wakil rakyat di Fraksi PDI Perjuangan. Duduk di Komisi X membuat ia banyak menyumbangkan pikiran untuk dunia pendidikan Indonesia.

Ia berjuang mati-matian di Komisi X membawa program-program pemerintah untuk pendidikan di Jambi. Sebagai provinsi yang tidak begitu terkenal di bidang pendidikan, Dra. Hj. Elviana, M.Si menyadari bahwa campur tangan pemerintah pusat sangat di butuhkan di Jambi untuk kemajuan pendidikan. Sesuai dengan bidangnya, Dra. Hj. Elviana, M.Si beberapa kali membawa program pemerintah seperti bantuan Dirjen Pendidikan Tinggi dan beberapa bantuan lainnya yang berdampak signifikan untuk dunia pendidikan Jambi.

Lima tahun berjuangan di parlemen tidak sedikit yang telah ia perbuat untuk rakyat Jambi khususnya sebagai daerah pemilihan dia maupun untuk rakyat Indonesia secara umum. Totalitasnya berjuang untuk rakyat tidak sia-sia. Rakyat yang merasakan bahwa ia benar-benar bekerja untuk kemakmuran rakyat Jambi membalas dengan memilih Dra. Hj. Elviana, M.Si sebagai senator anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)tahun 2009-2014 dariDaerah Pemilihan Jambi dengan suara terbanyak. Rakyat memang tahu siapa yang bekerja untuk mereka dan mereka tentunya tidak akan mengkhianati tokoh-tokoh yang berjasa untuk kemakmuran daerah mereka.

Sekarang selain sebagai Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) ia juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Melalui partai berlambang Ka'bah itu juga ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jambi dengan nomor urut 1. Dengan dukungan masyarakat Jambi, ia optimis berjuang di jalur politik akan bisa membawa kemaslahatan bagi ummat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun