Mohon tunggu...
Athallah NadhifBaktiadi
Athallah NadhifBaktiadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problem Penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar

19 Desember 2023   00:04 Diperbarui: 19 Desember 2023   00:33 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kurikulum Merdeka merupakan salah satu program pendidikan yang dirancang 

oleh pemerintah untuk memberikan kebebasan atau fleksibilitas kepada satuan pendidikan dalam menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lokal,

karakteristik siswa, dan tantangan global yang dihadapi.

Penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar (SD) memiliki tujuan untuk mengembangkan kreativitas, kemandirian, dan keterampilan siswa, serta meningkatkan nilai-nilai mengemukakan bahwa satu cara pembelajaran berpusat pada siswa yaitu dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran terdiferensiasi merupakan suatu bentuk  serangkaian inisiatif pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan peserta didik dalam hal kesiapan belajar, profil belajar, minat, dan bakat.

Namun, dalam penerapan Kurikulum Merdeka menimbulkan beberapa problem. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan (Sunarni and Karyono 2023) yang menyatakan bahwa dalam implementasi Kurikulum Merdeka, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu, terkesan dipaksakan pada beberapa sekolah, tidak semua guru dapat menyambut baik sosialisasi Kurikulum Merdeka.

Kurangnya pemahaman dan persiapan guru menjadi salah satu kendala penerapan kurikulum mandiri di sekolah dasar.Guru perlu memiliki pemahaman yang baik tentang kurikulum, baik dari strategi pembelajaran, maupun penilaian hasil pembelajaran.Kurangnya pemahaman dan persiapan guru dapat mempengaruhi efektivitas penerapan kurikulum di sekolah dasar.Selain itu, keterbatasan sumber daya juga menjadi hambatan dalam penerapan kurikulum unik di sekolah dasar..

Dalam Kurikulum Merdeka, evaluasi memiliki peran pentingterhadap pengukuran 

keberhasilan proses pembelajaran. Evaluasi dalam Kurikulum tidak hanya

tersebatas pada penilaian akhir dan ujian, tetapi juga mencakup penilaian formatif dan

sumatif yang dilakukan secara berkelanjutan. Penilaian formatif dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa.

Penilaian formatif juga membantu guru mengetahui kebutuhan belajar siswa dan menyesuaikan metode pengajaran yang lebih efektif. Penilaian sumatif dilakukan pada akhir suatu proses pembelajaran, seperti pada saat ujian  semester atau tahun ajaran, dengan tujuan untuk mengukur kinerja siswa terhadap kompetensi yang  ditetapkan dalam kurikulum. Selain itu, dalam Kurikulum Merdeka, evaluasi juga mencakup aspek pengembangan karakter peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun