Kurikulum Merdeka merupakan salah satu program pendidikan yang dirancangÂ
oleh pemerintah untuk memberikan kebebasan atau fleksibilitas kepada satuan pendidikan dalam menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lokal,
karakteristik siswa, dan tantangan global yang dihadapi.
Penerapan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar (SD) memiliki tujuan untuk mengembangkan kreativitas, kemandirian, dan keterampilan siswa, serta meningkatkan nilai-nilai mengemukakan bahwa satu cara pembelajaran berpusat pada siswa yaitu dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran terdiferensiasi merupakan suatu bentuk  serangkaian inisiatif pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan peserta didik dalam hal kesiapan belajar, profil belajar, minat, dan bakat.
Namun, dalam penerapan Kurikulum Merdeka menimbulkan beberapa problem. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan (Sunarni and Karyono 2023) yang menyatakan bahwa dalam implementasi Kurikulum Merdeka, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu, terkesan dipaksakan pada beberapa sekolah, tidak semua guru dapat menyambut baik sosialisasi Kurikulum Merdeka.
Kurangnya pemahaman dan persiapan guru menjadi salah satu kendala penerapan kurikulum mandiri di sekolah dasar.Guru perlu memiliki pemahaman yang baik tentang kurikulum, baik dari strategi pembelajaran, maupun penilaian hasil pembelajaran.Kurangnya pemahaman dan persiapan guru dapat mempengaruhi efektivitas penerapan kurikulum di sekolah dasar.Selain itu, keterbatasan sumber daya juga menjadi hambatan dalam penerapan kurikulum unik di sekolah dasar..
Dalam Kurikulum Merdeka, evaluasi memiliki peran pentingterhadap pengukuranÂ
keberhasilan proses pembelajaran. Evaluasi dalam Kurikulum tidak hanya
tersebatas pada penilaian akhir dan ujian, tetapi juga mencakup penilaian formatif dan
sumatif yang dilakukan secara berkelanjutan. Penilaian formatif dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa.
Penilaian formatif juga membantu guru mengetahui kebutuhan belajar siswa dan menyesuaikan metode pengajaran yang lebih efektif. Penilaian sumatif dilakukan pada akhir suatu proses pembelajaran, seperti pada saat ujian  semester atau tahun ajaran, dengan tujuan untuk mengukur kinerja siswa terhadap kompetensi yang  ditetapkan dalam kurikulum. Selain itu, dalam Kurikulum Merdeka, evaluasi juga mencakup aspek pengembangan karakter peserta didik.