Malang, 23 Mei 2024 - Dalam rangka memperingati Lustrum ke-14 Universitas Negeri Malang (UM), Mahasiswa Jurusan HKn (FIS) UM menyelenggarakan proyek belajar politik bersama Gerindra. Kegiatan yang mengangkat tema "Proyek Belajar Mahasiswa HKn FIS Bersama Gerindra tentang Strategi Meningkatkan Efektivitas Pengambilan Keputusan untuk Mewujudkan SDG 4 dalam Memperingati Lustrum ke-14 UM" ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya pendidikan berkualitas dan inklusif, serta mendorong partisipasi aktif mereka dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-4. Dalam proyek ini yang dipimpin oleh Dr. Sri Untari, M.Si selaku dosen Departermen Hukum dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Malang .
Proyek belajar politik ini dilakukan langsung pada kantor DPC Gerindra Kota Malang dengan narasumber Asistensi DPP Pusat untuk DPC Gerindra Kota Malang dan Tim Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu) DPC Gerindra Kota Malang, yang memaparkan materi tentang peran partai politik Gerindra dalam pengambilan keputusan dan upaya mereka dalam mengatasi kendala internal. Selain itu, mahasiswa juga diajak berdiskusi dan bertukar ide tentang strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan di berbagai tingkatan, mulai dari individu hingga pemerintah.
Ada beberapa cara dalam pengambilan keputusan di Partai Gerindra. Partai Gerindra merupakan partai komando semua intruksi diberikan dari pusat yang berjenjang, dari (DPP) Dewan perwakilan pusat, (DPD) Dewan perwakilan daerah, kepada (DPC) Dewan pimpinan cabang . Terdapat usulan yang di terima DPP juga berjenjang jadi dari DPC ke DPD lalu ke DPP. Partai Gerindra memiliki struktur organisasi yang terdiri dari Dewan Pembina, Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC). Setiap tingkat ini memiliki peran dan tanggung jawab tertentu dalam proses pengambilan keputusan. Beberapa perintah yang dijalankan merupakan perintah dari pusat. Proses pengambilan keputusan yang terstruktur ini bertujuan untuk memastikan bahwa Partai Gerindra dapat bergerak secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya dengan tetap mempertahankan prinsip-prinsip demokrasi internal dan akuntabilitas.
"Menurut bapak, bagaimana arti politik itu?" tanya mahasiswa HKN FIS pada Asisten DPP, Kota Malang.
"Tanpa melihat KBBI dan literasi, politik itu sebuah alat untuk mengatur ritme kehidupan, khususnya bernegara. Politik dapat dikatakan sebagai wadah untuk mengatur" jawab Asisten DPP, Kota Malang.
"Politik itu ibarat rumah tangga, tetapi dirumah tangga bukan politik namanya, melainkan politk ada di dalam sebuah negara yang gunanya untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara" penjelasan tambahan dari Asisten DPP, Kota Malang.
Namun terdapat tantangan dalam pengambilan keputusan pada partai gerindra seperti perintah keluar berdasarkan fenomena yang terjadi di pusat tanpa mempertimbangkan daerah merupakan sebuah tantangan. Oleh karena itu belum tentu pengaplikasiannya di cabang belum sesuai dengan pusat perintahkan. Terkadang sering DPC mengimprovisasi perintah seperti kebijakan POKIR (Pokok-Pokok Pikiran Anggota DPRD), kebijakan program dengan DPR RI terkadang pengaplikasiannya berbeda termasuk rekrutmen kader, administrasi kantor dan lain lain yang belum tentu tiap DPC itu sama. Sehingga tantangan partai komando ini yaitu menyamakan gerak dan pikir antara pusat dan daerah  menjadi improvisasi perintah dari pusat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H