Oleh : Atep Afia Hidayat - Di kawasan Kota Bandung bagian timur, khususnya di Gedebage saat ini sedang dibangun sebuah stadion yang megah. Stadion yang akan menjadi kandang Persib tersebut dibangun dengan di atas areal seluas 24,5 Ha, untuk sepak bolanya disediakan 5 Ha. Pembangunannya diperkirakan akan selesai Desember 2012, namun belum bisa digunakan untuk musim kompetisi 2012-2013, karena infrastruktur yang belum lengkap, terutama akses jalan menuju stadion. Akses jalan utama menuju stadion ternyata merupakan jalan tol, yaitu melalui Tol Padaleunyi KM 149. Pembangunan jalan terkendala oleh nasalah pembebasan lahann dari Ciwastra hingga Jln. Soekarno-Hatta. Dengan demikian Persib baru akan bermarkas di Stadion Gedebage pada musim kompetisi 2013-2014.
Stadion Gedebage yang dibangun dengan biaya sekitar Rp. 495 miliar, sekitar Rp. 300 miliar di antaranya bersumber dari Pemerintah Kota Bandung ( regional.kompas.com ). Stadion ini bakal memiliki 24 pintu masuk dengan kapasitas 50.000 orang, jauh melampaui Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung (40.000 orang) dan Stadion Siliwangi(15.000 orang). Stadion Gedebage yang berstandar internasional akan menambah daftar stadion besar di Indonesia daftar stadion besar di Indonesia.
Keberadaan Stadion Gedebage di ujung timur Kota Bandung, tentu saja akan menjadi kebanggan tersendiri bagi bobotoh yang berada di manapun. Dukungan bobotoh terhadap sepak terjang Persib Bandung memang dikenal begitu fenomenal dengan fanatisme yang tinggi. Jika Persib bertanding pergerakan bobotoh tidak lagi ke arah selatan Kota Bandung (Stadion Si Jalak Harupat yang sebenarnya merupakan markas Persikab Kabupaten Bandung), namun akan bergeser kea rah timur Kota Bandung. Namun bagi bobotoh yang berdomisili di Cileunyi, Jatinangor, Rancaekek, Cicalengka, Majalaya, Ciparay, Nagreg, Limbangan, Garut, dan sekitarnya, tentu saja akan menjadi lebih mudah dan lebih dekat.
Nama Stadion
Sebenarnya dengan nama Stadion Gedebage Bandung (SGB) sudah cukup bagus, namun beberapa pihak menghendaki nama yang lain, ada yang dikaitkan dengan ketokohan atau sejarah Tanah Pasundan, ada juga yang berupaya mengangkat nama-nama penguasa sekarang. Tidak ada yang salah memang, siapapun berhak menamai stadion yang bakal menjadi stadion termegah di Indonesia tersebut. Beberapa nama yang sempat muncul dalam perbincangan masyarakat Bandung, baik melalui media online, elektronik, atau cetak seperti Stadion Rosada (mengambil nama Walikota Bandung saat ini, Dada Rosada) dan Stadion Heryawan (nama Gubernur Jabar saat ini Ahmad Heryawan).
Kedua pemimpin di Jabar tersebut memang saat ini namanya bertaburan melalui spanduk yang dipasang sepanjang jalan. Spanduk Ahmad Heryawan misalnya muncul sepanjang jalan antara Bandung, Lembang, Subang, Kalijati sampai Purwakarta, begitu pula di kawasan Jabar lainnya. Begitu pula nama Dada Rosada memenuhi jalanan seantero Kota Kembang, bahkan lengkap dengan nama atirbut "Total Persib". Jika nama stadion di Gedebage berhasil menyandang nama salah satu tokoh tersebut, tentu saja akan memberikan nilai sosial politik yang sangat besar bagi pribadi dan kelompoknya. Bagaimanapun kedua orang tersebut akan bersaing dalam Pemilihan Gubernur Jabar periode 2013 – 2018 mendatang.
Namun Stadion Gedebage dibangun dengan menggunakan uang rakyat, tentu saja harus menggunakan nama tertentu yang sudah menjadi ikon rakyat Jabar. Stadion Siliwangi misalnya, tak lain mengambil nama Prabu Siliwangi raja terkemuka dari Kerajaan Pajajaran, sebuah negara yang pernah eksis di Tanah Pasundan dan sekitarnya. Siliwangi adalah salah satu ikon rakyat Jabar, bahkan sudah dijadikan nama Kodam III dan universitas terkemuka di Tasikmalaya. Sedangkan Stadion Si Jalak Harupat di Soreang, Kabupaten Bandung, mengambil julukan dari salah seorang pahlawan nasional asal Kabupaten Bandung (tepatnya Kecamatan Bojongsoang), yaitu Otto Iskandardinata. Bagaimanapun Otto Iskandardinata atau Otista sudah menjadi salah satu ikon warga Jabar. Jadi terkesan “lucu” dan “janggal” jika dinamakan Stadion Rosada atau Stadion Heryawan, sebab keduanya baru “seumur jagung” menjadi tokoh Jabar, belum melegenda.
Sangat bijak jika pemberian nama Gedebage dilakukan melalui sayembara atau jajak pendapat yang dikelola oleh sebuah tim independen (misalnya dipercayakan kepada Unpad atau ITB), siapapun boleh mengusulkan nama dengan alasan dan latar belakang tertentu. Bisa saja namanya Stadion Manuk Dadali (diambil dari judul lagu sunda yang terkesan heroik dan penuh percaya diri), Stadion Manglayang (lokasinya tidak jauh dari Gunung Manglayang), Stadion Juanda (diambil dari nama DjoeandaKartawidjaya, Perdana Menteri Indonesia ke 10), Stadion Umar Wirahadikusumah (mantan Wapres RI), Stadion Mohamad Toha (pahlawan dari Bandung Selatan), atau Stadion Pantona Pasundan (menunjukkan pintunya tanah Pasundan).
Apalah arti sebuah nama. Esensi pembangunan Stadion Gedebage sebenarnya ialah untuk memacu persepakbolaan nasional dan cabang olah raga lainnya. Stadion Gedebage bisa menjadi kawah candradimuka untuk menghasilkan pesepakbola bekelas internasional. Sederhananya, melalui Stadion Gedebage Persib Bandung diharapkan mampu mendongkrak statusnya menjadi sebuah tim yang disegani di kawasan Asia, atau minimal di Indonesia. (Atep Afia).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H