Oleh : Atep Afia Hidayat - Anda mau mencurahkan hati (curhat) atau mencurahkan pikiran (curkir) ? Inilah tempatnya, Kompasiana., untuk sharing dan connecting. Situs web ini masih relatif muda, tetapi berdasarkan pemantauan Alexa.com (Alexa Traffic Rank) , sudah menempati peringkat 84 dari 100 situs web top di Indonesia (per 10 November 2010), dan saat ini naik menjadi peringkat 43 (per 16 Juni 2011). Kompasiana memang ajang menulis apapun, baik yang termasuk katagori : Peristiwa, Polhukam, Humaniora, Ekonomi, Hiburan, Olahraga, Lifestyle, Wisata, Kesehatan, Tekno, Media, Green dan Fiksi. Siapapun boleh menulis di sini, mulai dari anak SD sampai profesor. Menurut penjelasan admin-nya, Kompasiana adalah sebuah Media Warga (Citizen Media). Di sini, setiap orang dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video. Dijelaskan pula bahwa, Kompasiana menampung beragam konten yang menarik, bermanfaat dan dapat dipertanggungjawabkan dari semua lapisan masyarakat dengan beragam latar belakang budaya, hobi, profesi dan kompetensi. Keterlibatan warga secara masif ini diharapkan dapat mempercepat arus informasi dan memperkuat pondasi demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Di samping itu, Kompasiana juga melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia dan para tokoh masyarakat, pengamat serta pakar dari berbagai bidang, keahlian dan disiplin ilmu untuk ikut berbagi informasi, pendapat dan gagasan. Situs web yang bermula dari blog jurnalis tersebut, mulai online 1 September 2008. Dalam perkembangannya bermetamorfosa menjadi social blog mulai 22 Oktober 2008. Saat ini jumlah penulis (Kompasioner) di Kompasiana sudah melibihi 35 ribu orang. Kompasiana mendorong setiap orang menjado pewarta warga yang, atas nama dirinya sendiri, melaporkan peristiwa yang dialami atau terjadi di sekitarnya. Tren jurnalisme dari, oleh dan untuk warga (Citizen Journalism) seperti Kompasiana sudah berkembang pesat di banyak negara maju. Hal itu sebagai konsekuensi dari lahirnya web 2.0, yang menyebabkan peluang bagi masyarakat pengguna internet (netizen) untuk mempublikasikan beragam konten, baik dalam bentuk teks, foto atau video. Beberapa situs web seperti ini menempati peringkat atas top dunia, mulai dari Facebook, Youtube, dan Twitter. Kompasiana sebagai sosial blog asli Indonesia bisa menjadi media yang berperan dalam mencerdaskan bangsa. Bagimanapun keketarmpilan menulis masih sangat rendah di kalangan masyarakat Indonesia, bahkan di kalangan siswa, mahasiswa, bahkan guru sekalipun. Nah, dengan mulai menulis di Kompasiana tidak perlu ada perasaan takut atau kurang percaya diri. Hal yang terpenting ialah curahkan semua perasaan dan pikiran, gagasan atau opini, lantas posting. Dengan terus menerus menulis dan posting, lambat laun akan menjadi kebiasaan yang positif, dan tulisan kita pun akan dibaca, dinilai dan dikomentari banyak orang. Belum cukup sampai di sana, ternyata 6 Juli 2011 mendatang Kompasiana akan muncul dalam edisi cetak, Freez, yang menjadi sisipan dari Harian Kompas sebagai induk semangnya. Rencananya terbit sebulan sekali. Hal itu merupakan terobosan kreatif disaat arus utama media cetak dilengkapi media online, dalam hal ini pengelola Kompasiana berpikir terbalik, media online dilengkapi media cetak. Tentu saja upaya tersebut akan memanjakan Kompasioner, karyanya berpeluang tampil di nedia cetak dengan tiras antara 500 ribu sampai 1 juta. Kalau tulisan di Kompasiana hanya dibaca maksimum ribuan orang, maka di Freez bisa dibaca ratusan ribu orang. Ada honornya lagee, Curhat dan Curkir bisa jadi lebih produktif.(Atep Afia) Sumber Gambar: http://www.amitbhawani.com/blog/Images/A/Adsense-Revenue-Sharing.jpg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H