Mohon tunggu...
Atep Afia Hidayat
Atep Afia Hidayat Mohon Tunggu... profesional -

Pemerhati sumberdaya manusia dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Awas, Salah Makan Penyakit Berdatangan!

17 Februari 2011   13:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:30 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1297949221270186640

Oleh : Atep Afia Hidayat -

Untuk kelangsungan hidup setiap orang, bahkan setiap mahluk hidup, memerlukan makan dan minum dalam jumlah tertentu. Setiap harinya ada batas optimal makanan dan minuman yang harus dikonsumsi, baik menyangkut kualitas atau kuantitas. Untuk minum misalnya, setiap orang dewasa dalam sehari harus minum 8 gelas air. Begitu pula dalam hal makan, untuk berat badan dan usia tertentu ada standar berapa piring nasi (atau suber karbohidrat lain) yang harus dikonsumsi. Menyangkut kualitas, tentu saja memerinci berapa porsi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat yang harus dikonsumsi, sehingga muncul istilah standar kecukupan gizi.

Makan bukan sekedar mengkonsumsi beragam makanan sampai muncul perasaan kenyang dalam perut kita. Yang lebih penting ialah memenuhi kebutuhan tubuh, baik untuk kepentingan pemeliharaan, pemulihan maupun pertumbuhan. Fungsi pertumbuhan terutama bagi bayi, balita dan anak-anak, di mana sel-sel tubuhnya sedang mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Fungsi pemulihan terutama bagi mereka yang sedang sakit atau mengalami cedera. Sedangkan fungsi pemeliharaan menyangkut semua orang.

Tubuh manusia meliputi banyak organ. Organ terbagi menjadi berbagai jaringan, dan jaringan meliputi sel yang hidup dan sel yang mati. Sel yang hidup memerlukan asupan gizi yang memadai, tidak berlebih dan tidak kekurangan. Sebagai akibat dari asupan gizi yang berlebih, maka sel tubuh akan mengalami gangguan metabolisme. Begitu pula jika terjadi kekurangan asupan gizi. Dampak dari asupan gizi yang tidak seimbang muncul gangguan pada jaringan, jika dibiarkan makin parah maka gangguan akan meluas ke tingkat organ. Selanjutnya jika masih diabaikan, maka akan mengganggu tubuh secara keseluruhan, inilah yang disebut dengan sakit.

Akibat suplai makanan dan minuman yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh, maka akan menimbulkan gangguan pada tubuh itu sendiri. Kondisi tubuh yang lemah menyebabkan daya tahan tubuh pun melemah, dengan kata lain antibodi tidak bekerja secara maksimum. Kondisi yang demikian sangat rentan terhadap invasi virus dan bakteri.

Menyangkut kualitas makanan dan minuman pengaruhnya terhadap kinerja tubuh lebih sensitif lagi. Sebenarnya tubuh hanya memerlukan bahan makanan dan minuman yang alami dan organik. Di antara proses metabolism tubuh dengan bahan makanan dan minuman yang sifatnya alami terjadi harmonisasi, sehingga proses metabolism bisa berlangsung secara optimal, termasuk daya tahan tubuh bisa bekerja dengan maksimal. Apa jadinya jika tubuh dijejali dengan makanan dan minuman yang mengandung bahan pengawet, pemanis buatan, pewarna, lemak dan gula berlebih atau bahan kimia lain yang berasal dari kemasan atau pembungkus. Sudah jelas proses metabolism akan mengalami gangguan yang kronis.

Salah satu sifat makanan dan minuman yang sehat bagi tubuh ialah mudah terurai bakteri, sehingga bersifat tidak tahan lama. Makanan dan minuman alami dan organik memiliki sifat demikian. Melalui industri pengolahan makanan dan minuman, ada jenis makanan dan minuman yang bisa bertahan sampai berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Nah, jenis makanan yang demikian tidak disukai bakteri pengurai, karena mengandung pengawet. Zat pengawet tersebut tak lain adalah bahan kimia yang tidak disukai bahkan mematikan bakteri. Dengan sendirinya bakteri pengurai pun menghindari jenis makanan dan minuman yang demikian. Persoalannya, jenis makanan dan minuman tersebut banyak dikonsumsi manusia, bahkan semakin mendominasi.

Lantas, bagaimana jadinya kondisi sel tubuh manusia jika setiap saat diberi gizi berasal dari makanan plus zat pengawet dan bahan kimia lain?. Sudah tentu zat pengawet yang dicampurkan ke dalam makanan ikut serta dalam proses metabolism. Jika konsentrasinya sedikit, mungkin dengan segera bisa dinetralisis. Namun jika konsentrasinya makin banyak mudah diduga bisa merusak proses metabolisme, sehingga asupan gizi bagi tubuh secara keseluruhan mengalami kontaminasi. Maka munculah beragam penyakit modern seperti kanker, diabetes, gagal ginjal, dan sebagainya, yang sebagian berpangkal dari salah makan dan minum. (Atep Afia)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun