Mohon tunggu...
Atep Afia Hidayat
Atep Afia Hidayat Mohon Tunggu... profesional -

Pemerhati sumberdaya manusia dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Misteri di Balik Sebuah Tulisan

17 Oktober 2011   02:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:52 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Atep Afia Hidayat - Sebuah tulisan meskipun hanya satu huruf, satu kata, satu kalimat, satu paragrap atau satu buku senantiasa mengandung misteri di dalamnya. Dipastikan ada sesuatu yang tersembunyi dan terungkap, bisa saja ada sesuatu yang disamarkan. Bagaimanapun sebuah tulisan itu merupakan gambaran perasaan dan pikiran sang penulis. Ada yang tersirat dan tersurat secara transparan, ada juga yang mengandung beragam makna dan penafsiran.

Di beberapa tempat sering ditemukan naskah-naskah kuno berumur ribuan tahun, kemudian dicari maknanya, setelah terungkap barulah terkuak sebagian misteri yang ada di dalamnya. Nah, sebenarnya setiap naskah atau tulisan, baik yang tergolong naskah kuno atau modern, tidak terlepas dari apa yang dinamakan misteri. Dengan sendirinya keberadaan teknologi informasi seperti internet bisa menyebabkan tulisan penuh misteri tersebut beredar ke seluruh dunia, di baca oleh orang dari berbagai bangsa dan bahasa.

Tulisan dengan bahasa yang dipahami saja merupakan misteri, apalagi tulisan dengan bahasa yang tidak dipahami. Misteri itu dipahami penulisnya, bahkan bisa saja sama sekali tidak dipahami. Ketika otak bekerja keras dengan unit-unit pikiran dan disalurkan melalui indra tangan, khususnya jari jemari, maka mengalirlah kata- per-kata, kalimat-per-kalimat, dan tersusunlah sebuah tulisan. Ketika seorang penulis terlarut dalam "alam menulis" terjadi kolaborasi antara alam sadar dan bawah sadarnya, namun perpaduannya tetap mengalirkan tulisan. Maka tak heran jika banyak penulis merasa heran dengan pencapaiannya, dengan apa yang ditulisnya. "Lho kok bisa saya menulis seperti ini ?"; "Wah ternyata tulisan ini karya saya", dan seterusnya.

Sebelum berkembang pesatnya era teknologi informasi, sebuah tulisan cenderung lebih dulu dinikmati penulisnya. Waktu luang untuk berkali-kali membaca ulang cukup tersedia, sehingga karya tulis menjadi benar-benar matang. Nah, saat era online seperti sekarang, banyak penulis yang kurang kesabarannya. Hasratnya begitu menggebu-gebu untuk segera posting di media online. Tak heran dalam hitungan detik karya tulisnya dengan segera menembus ranah publik, bisa dibaca siapapun dan di manapun, nyaris tanpa proses edit yang berbelit-belit, seperti saat akan dipublikasikan di sebuah surat kabar.

Kondisi saat ini, sang penulis bisa merangkap sebagai editor sekaligus publisher. Dengan trik tertentu, maka tulisannya bisa muncul sebagai yang paling popular dengan jumlah pembaca ratusan ribu orang. Ada berbagai teknologi, sistem, cara, strategi, dan kiat untuk melambungkan sebuah karya tulis, terlepas dari apapun isinya. Era online adalah era akses secara serentak, tentu saja dimulai dengan judul tulisan yang bombastis, fantastis dan spektrakuler, kemudian konten yang mengandung misteri. Menurut catatan Wikipedia, misteri adalah sesuatu yang belum diketahui dengan pasti dan menarik keingintahuan orang-orang. Misteri biasanya dikaitkan dengan kejadian-kejadian horor dan supranatural. Sedangkan mesin pencari Google menunjukkan 33.500.000 hits untuk kata kunci misteri, dan Yahoo.com menghasilkan 8.890.000 hits.

Dengan demikian pada dasarnya setiap tulisan senantiasa mengandung misteri, hanya kepekatan misterinya beragam. Ada yang full misteri ada juga yang mengandung misteri ala kadarnya. Tak heran setiap tulisan yang diposting di media sosial misalnya, selalu ada pembacanya berapapun jumlahnya. Sebuah tulisan bisa jadi merupakan misteri bagi seseorang, namun bukan bagi orang lainnya. (Atep Afia).

PantonaNews.com

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun