Mohon tunggu...
Atep Afia Hidayat
Atep Afia Hidayat Mohon Tunggu... profesional -

Pemerhati sumberdaya manusia dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilgub Banten: Siapapun Pasangannya, Si Doel Pemenangnya

13 Oktober 2011   14:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:59 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Atep Afia Hidayat - Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kepala Daerah Provinsi Banten akan diselenggarakan hari Sabtu, 22 Oktober 2011, serempak di 4 kabupaten dan 4 kota. Dari tiga pasangan kandidat ada satu figur yang paling menonjol, yaitu Rano Karno atau yang lebih dikenal dengan Si Doel. Salah satu stasiun televisi nasional setiap pagi menampilkan tayangan Si Doel Anak Sekolahan untuk ke sekian kalinya. Aktor utama pemeran Si Doel tak lain dari Rano Karno.

Kalau kandidat lainnya bisa dikatagorikan sebagai tokoh berkaliber lokal atau regional, maka Rano Karno merupakan tokoh berkaliber nasional. Populeritasnya jelas jauh melebihi kandidat lainnya, sehingga kemungkinan besar menyebabkan nilai ekektabilitas yang tinggi. Selain terkenal sebagai bintang film, bintang sinetron, sutradara dan produser berpengalaman, Rano Karno juga memiliki pengalaman dalam bidang pemerintahan.

Sebelum bersanding dengan Ratu Atut Chosiyah yang diusung Partai Golkar, PDIP dan belasan Parpol lainnya, Rano Karno adalah Wakil Bupati Kabupaten Tangerang, Banten. Dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Tangerang, Januari 2008, Rano Karno sebagai Cawabup yang berpasangan dengan Ismet Iskandar sebagai Cabup memenangkan pemilihan dengan perolehan suara lebih dari 57 persen.

“Nilai jual politik” si Doel cukup lengkap, sehingga banyak pihak yang beranggapan, dengan posisi sebagai Cawagub jika dipasangkan dengan Cagub yang manapun, si Doel bisa diduga bisa memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada). Apalagi berpasangan dengan Ratu Atut Chosiyah sebagai incumbent, perolehan suara pasangan ini diprediksi jauh di atas pasangan lainnya.

Nama Rano Karno sebenarnya sempat muncul dalam bursa Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang akan digelar tahun 2012. Bahkan seandainya Si Doel mencalonkan diri menjadi DKI-1 peluang menang sangat terbuka. Ternyata dari belasan nama yang sudah beredar, tidak ada satu tokoh pun yang populeritasnya melebihi si Doel. Ada nama Tantowi Yahya, jelas tidak seterkenal Si Doel. Ternyata Si Doel lebih memilih menjadi Banten-2.

Dari delapan daerah pemilihan (Dapil) yang ada, diperkirakan pasangan ini hanya akan mendapatkan persaingan sangat ketat di Dapil Kota Tangerang. Sebagai catatan, Wahidin Halim yang saat ini merupakan Wali Kota dan menjadi Cagub berpasangan dengan Cawagub Irma Narulita dan diusung Partai Demokrat (PD), di Kota Tangerang begitu popular. Wahidin dikenal sebagai Wali Kota yang berhasil dalam era kepemimpinannya dan dikenal bersih.Dalam Pemilihan Wali Kota Tangerang yang diselenggarakan Oktober 2008, Wahidin Halim yang berpasangan dengan Arief R Wismansyah meraih suara hampir 88 persen. Bisa saja merupakan rekor suara tertinggi untuk pemilihan Kepala Daerah.

Tadinya banyak pihak sangat berharap pada figur Wahidin untuk menduduki Banten-1. Namun ternyata wahidin dan tim suksesnya tidak berhasil menggaet calon pendamping yang memiliki populeritas tinggi, paling tidak setaraf dengan Rano Karno. Irma Narulita sebagai pendamping yang dipilih Wahidin hanya dikenal di Dapil Pandeglang. Dengan komposisi seperti ini pasangan Wahidin-Irma di luar Dapil Kota Tangerang, sulit menyaingi pasangan Atut-Rano.

Adapun pasangan Jazuli Juwaini dan Makmun Muzzaki, diperkirakan akan mendapat dukungan kuat dari kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tersebar di seluruh Provinsi Banten. Namun jika dibandingkan dengan jumlah pemilih secara keseluruhan masih kurang signifikan, sehingga peluang kemenangan pasangan ini tidak sebesar Atut-Rano. Jazuli dan tim suksesnya tidak belajar pada kemenangan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf yang memenangkan Pilgub Jawa Barat, April 2008. Justru Atut dan tim suksenya yang menerapkan fenomena ini. Dalam Pilgub Jawa Barat tersebut, selain merupakan kerja keras kader PKS, faktor “sang aktor” Dede Yusuf juga menjadi penentu kemenangan. Nah, dalam Pilgub 2011 ini bisa diprediksi faktor Si Doel bakal menjadi kunci kemenangan. (Atep Afia).


PantonaNews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun