Mohon tunggu...
Aten Dhey
Aten Dhey Mohon Tunggu... Penulis - Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Penikmat kopi buatan Mama di ujung senja Waelengga. Dari aroma kopi aku ingin memberi keharuman bagi sesama dengan membagikan tulisan dalam semangat literasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Datang, Pergi dan Jumpa

3 November 2020   22:49 Diperbarui: 3 November 2020   23:12 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Datang.

Identik dengan menunggu. Berharap pada sesosok. Ada dalam waktu. Antara bahagia dan rasa rindu. Gelisah mengapa tak kunjung datang. Kapan datang mengunjungi. Risalah semua terjadi dalam spasi.

Datang perihal janji yang ditepati atau menepati. Secuil rasa tertuju pada kata. Berharap tak begitu cepat berpaling pada kata pergi. Meninggalkan kenangan saat datang hanya sekadar perjumpaan tanpa arti.

Pergi.

Dua tuntutan pilihan. Berjalan meninggalkan atau berhenti menemani. Jangan lupa ada ruang yang terhimpit antara datang dan pergi. Cintai dan maknai setiap jarak yang memperjelas bukan memperumit.

Huruf boleh bersatu. Itu hukumnya untuk menjadi kata. Kata-kata menjaga jarak untuk menjadi kalimat. Kalimat bersatu agar menjadi paragraf. Bersatu itu indah. Berpisah itu bahagia.

Jumpa.

Apa yang akan kita perbuat untuk mengisi ruang rahasia itu. Bisa saja kita berkisah tentang perjalanan datang dan pergi. Itu terlalu ego untuk sebuah perjumpaan. Katakan tentang hidup di sini dan saat ini. Bukan soal sebelum atau sesudah melainkan lebih pada sekarang.

Bagaimana mencari topik kata untuk jejak-jejak di tengah itu. Katakan cinta dan bahagia. Syukuri hidup tanpa mengeluh. Buktikan senyum tanpa airmata. Datang tidak selamanya membawa duka. Pergi tidak semestinya meninggalkan luka.  

Datang, pergi dan jumpa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun