Imajinasi menerawang ke bilik surga. Mengempas bau busuk dosa. Menamatkan diri dari cibiran buah bibir. Katanya termakan pujian. Sesosok rewot bergaya amatiran.
Nama baru satu. Dua karena kumpulan. Pemuda penjilat surga. Minum sopi aksara penuh arak. Mabuk. Bukan main. Berjuang mewakili tak semurni udara pagi buta.
Ada kutu. Katanya bertengger di rambut-rambut. Aktif-civitas. Akhlak-demisi. Mungkin berpisah. Susah bersatu. Mulut berdecit. Bak bangau menyalami lumpur dengan mulutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H