Mohon tunggu...
Aten Dhey
Aten Dhey Mohon Tunggu... Penulis - Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Penikmat kopi buatan Mama di ujung senja Waelengga. Dari aroma kopi aku ingin memberi keharuman bagi sesama dengan membagikan tulisan dalam semangat literasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puasamu dan Puisiku

13 Mei 2019   17:46 Diperbarui: 13 Mei 2019   17:51 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puasamu dalam nada puisiku
Dari pagi sahur hingga buka puasa tetap menjadi puisi
Engkau berpuasa sedang aku sibuk berpuisi
Indah dan suci puasamu, menarik puisiku
Aku sibuk buat puisi tentang apa dibuka puasamu
Puasamu luar biasa membuat aku malu berpuisi lagi
Engkau enggan berkata dalam puasamu
Aku takut bercerita dalam puisiku
Katanya sore ini buka puasa di masjid
Bolehkah aku berpuisi di rumah doamu
Bukan soal puisiku tapi pada puasamu
Tak ada kata puja pada puisiku tapi doa buat puasamu
Aku tak pernah berpuasa sepertimu
Hanya ada puisi yang terus kurangkai
Aku bisa membawa puisi dalam puasamu
Kapan engkau buka puasa
Jika belum kubuatkan puisi doa menuntun langkahmu
Tetap menjaga puasamu seperti aku merangkai kata puisiku
Kutitip puisi dalam puasamu semoga abadi dalam kesucianmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun