Ketika nyiru dan beras bertepukkan
 Saat itu sebuah doa kehidupan terucap indah
 Dari bibir manja sang malam
 Dengan irama irus yang menyerakkan biji nasi
 Anak malam menanti sisa air nasi
 Mungkin untuk segelas susu di senja yang gelap
 Senyum manis menampar ragu
 Tentang hidup yang tak mudah diterobos
 Masa bodoh pada Dia pemberi hidup
 Mama beri harap tuk cinta pada nasib
 Yang sebentar lagi 'kan bahagia
 Itulah cinta yang berserakkan di atas nyiru
 Yogyakarta, 31 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H