Mohon tunggu...
Aten Dhey
Aten Dhey Mohon Tunggu... Penulis - Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Penikmat kopi buatan Mama di ujung senja Waelengga. Dari aroma kopi aku ingin memberi keharuman bagi sesama dengan membagikan tulisan dalam semangat literasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lentera Cinta

27 Februari 2019   00:43 Diperbarui: 27 Februari 2019   01:04 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta itu seperti lentera yang menerangi hidup. Dia mampu bersinar terang laksana mentari di pagi hari. Sinarnya merekah dan menghiasi bilur-bilur hidup yang kerap mati dan tak berjiwa.

Panggilan menjadi lentera tertanam dalam diri semua orang. Hal ini sebagai wujud dari sinar cinta Sang Pemberi hidup itu sendiri. Mencintai secara universal memberi kekuatan yang tak ternilai harganya. Sinar memberi pelajaran penting. Dia tak pernah takut akan kegelapan. Demikian pun cinta akan merasuk dalam hati semua orang. Cinta dapat memberi warna dalam hidup. Tanpa cinta hidup menjadi hampa. Cinta memberi kekuatan yang dapat mengisi ruang hati setiap orang tuk saling menaruh perhatian.

Semua orang diundang menjadi jendela cinta agar sinar kebahagiaan masuk ke dalam hati. Harapannya semoga setiap langkah kaki menjadi sinar yang memberi ruang cinta dalam hati setiap orang. 

Salam, PEACE WAELENGGA

Yogyakarta, 27 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun