Jika tak mampu berimajinasi cepatlah tidur jangan ganggu aku lagi
Aku sedang menikmati lamunan intelektual yang tengah berdiskusi merebut sebuah diksi
Dari sana kutularkan ide gila yang membuatmu tak mengerti tentang aku yang selalu berpuisi
Pergilah dengan gagasanmu yang tinggi namun sulit dicerna bak roti tak beragi
Jika tak suka sebuah puisi mengapa harus merendahkannya
Tahukah engkau Heidegger berfilsafat dengan puisi
Jangan-jangan kau takut bahwa ada filsuf yang sedang melirik sakumu
Di sana ada dompet tebal hasil kerja gagasanmu yang tinggi
Tidak serendah itu kau mengukur puisiku
Dia tak ternilai harganya
Sekalipun kau tawarkan segudang uang