Mohon tunggu...
Aten Dhey
Aten Dhey Mohon Tunggu... Penulis - Senyum adalah Literasi Tak Berpena

Penikmat kopi buatan Mama di ujung senja Waelengga. Dari aroma kopi aku ingin memberi keharuman bagi sesama dengan membagikan tulisan dalam semangat literasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu, Ayah di Mana?

10 Januari 2019   10:38 Diperbarui: 10 Januari 2019   10:43 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu, Ayah di mana?

Kakiku merintih di tanah ini

Tanah yang kata nenek moyang kita penuh dengan kedamaian

Selepas melangkah jauh meninggalkan waktu kulirik dia jua merangkak

Lyan yang sama keluar dari rahim yang berbeda

Ibu, Ayah di mana?

Selepas meneguk sinar dan menelan udara aku merasa sepi

Sepi bukan karena terlahir tanpa cacat fisik atau penyakit

Dia sang sumber sepi tak kulihat selepas selaput mataku kering

Aku bertanya dalam tangis menanti tepukan manja darinya

Ibu, Ayah di mana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun