Pernah dengar Gastroenteritis? Gastroenteritis atau yang dikenal juga dengan nama GE ini sakit yang gejalanya muntah dan diare terus menerus. GE ini lumayan bikin perih hati orangtua dan lumayan bikin susut berat badan anak yang sakit. Tidak ada angin, tidak ada hujan, setelah bangun tidur siang, bayinya kelihatan seperti linglung dan muntah banyak, bukan main banyaknya. Saya sempat bengong. Terpikirnya ini anak masuk angin. Biasanya kan habis muntah badan jadi plong dan seger lagi, nah waktu itu si bayi ga jadi seger, malahan kelihatan makin lemas dan lemah. Sakit mulai Senin, 22 Juli 2013, 16.00 WIB 16.00 - 18.00 Diare  = 2 kali Muntah  = 4 kali 18.00 - 24.00 Diare = 4 kali Muntah = 10 kali 24.00 - 02.00 Diare = 2 kali Muntah = 1 kali Asupan sepanjang Sore-Malam = air putih setiap muntah, setengah gelas kecil(60ml) dan oralit sesesap Saya dan suami udah minta ampun deg-degannya. Mau bawa ke rumah sakit udah malem, terus kok ya kepikirnya ini anak bisa diawasi di rumah, belum ada tanda-tanda yang nunjukin kegawatdaruratan sampe perlu dibawa ke RS. Udah berusaha kuat, namanya orangtua, liat anaknya sakit emaknya jadi lebih sakit. Jadinya pesen tempat untuk konsultasi di Markas Sehat, dapetnya dengan dr. Purnamawati SpA(K). ------ Selasa, 23 Juli 2013 09.00-12.00 Muntah = 1 kali Diare = 1 kali 12.00- 24.00 Diare = 7 kali Muntah = 2 Asupan sepanjang pagi - malam = air putih setiap muntah, semangka setiap pup/pipis, 3 sendok oralit. Kondisi anak Banyak tidur, tidak bersemangat, lemas, demam di kisaran 38-39 dercel. Masih bisa menjawab kalau dipanggil, diare kebanyakan terjadi saat dia sedang tidur. (dibersihkan sambil dia tetap tidur). Masih tidak berselera, suara parau. Ketemu dokter jam 11 siang. Pemeriksaan fisik nunjukin kalo si bayi dehidrasi ringan. Diagnosanya Gastroenteritis dan diagnosa bandingnya Food Poisoning. ------ Rabu, 24 Juli 2013 07.30-13.00 Muntah = 1 kali Diare = 8 kali 13.00 - 21.00 Muntah = 2 kali Diare = 12 kali 21.00 - 24.00 Muntah = 1 Diare = 1 Asupan : susu ultra 60ml, air putih, tempe satu potong. Oralit sama sekali tidak mau, sudah dicampur di macam-macam, anaknya sadar dan menolak. Air putih terus menerus diberikan. Minum susu tak lama muntah. Ada 2 potong semangka, 1 buah biskuit Berat badan 23 Juli, 11.00 WIB = 11kg Berat badan 24 Juli, 21.00 WIB = 10kg Duh, kalau ditanya apa perasaan saya hari Rabu kemarin, jawabannya cuma satu kata. Hancur. Liat bayi ga ada tenaga sama sekali, sepanjang hari tidur, matanya sayu, kalau diajak bicara jawabnya cuma 'eehhh..' 'eehhh..' *nangis* Bunda Wati (ibu dokternya), syukurnya super sekali, memantau perkembangan si bayi dari awal, saya terus kirim-kirim email dan emailnya terus berbalas. Balasan Bunda Wati selalu menenangkan. Hati yang tadinya pecah-pecah, lumayan nempel lagi. ------
Bubble Time!
Senin, 29 Juli 2013 09.00-17.30 Muntah = 0 kali Diare = 0 kali Hari ini bayinya sangat-sangat membaik. Dari pagi belum ada tidur, main-loncat-joged-nyanyi melulu. Masih agak rewel sedikit, ada nangis tanpa sebab beberapa kali, tapi kalau dilihat dari fisiknya sudah ga masalah. Nafsu makan membaik, nafsu ngamuknya juga sudah balik. *lihat kaki bekas dicakar* ------ Pengalaman menjaga anak waktu GE itu luar biasa menyeramkan. Kami mesti jaga si bayi kejar-kejaran cairan, antara yang keluar dan yang masuk. GE gak ada obatnya, yang mesti diwaspadai waktu GE adalah ancaman dehidrasi. Usahakan si bayi terus dapat asupan cairan. Rehidrasi terus menerus, dengan oralit lebih baik. Tapi kalau ga bisa, boleh cairan apa aja. Air bening, air sirup, air gula, teh manis, jus, es krim, es batu, buah tinggi air, sop cair, dll. Makan sifatnya ditawarkan. Terus tawarkan, kalau-kalau anaknya mau nyoba sedikit. Kalau dia ga makan ya gak apa-apa, yang penting cairan, cairan, cairan. Bikin tabel khusus untuk mencatat cairan yang masuk dan keluar. Kata Bunda Wati, jangan takut memberi minum, kalau dia muntah lagi-muntah lagi, ya gak apa-apa, yang penting sudah ada cairan pengganti yang masuk (walaupun sedikit) ke dalam tubuhnya. Saya senang karena membiarkan tubuh si bayi mengalahkan sendiri virusnya. Dia anak hebat, dan saya belajar jadi ibu yang kuat demi dia. Terimakasih sayang, buma bangga sama kamu. :') /salam bayi hebat! Tulisan ini juga di post di sini
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI