Sudah kita ketahui bahwasannya pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam membentuk karakter manusia. Apalagi untuk anak muda yang sangat mudah dipengaruhi dengan hal-hal buruk. Oleh karena itu, penting sekali bagi anak-anak untuk menuntut ilmu setinggi mungkin. Ilmu yang paling penting untuk membentuk karakter anak muda adalah Ilmu Pendidikan Islam, karena Ilmu Pendidikan Islam memiliki sifat praktis yang artinya ajaran Islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh.
Di zaman sekarang yang penuh dengan teknologi canggih memastikan bahwa kita bisa memperoleh berita atau ilmu-ilmu dengan mudah. Ini merupakan salah satu dampak positif dari perkembangan teknologi. Meskipun begitu, kita harus hati-hati dengan teknologi. Jika kita tidak bisa menggunakan teknologi dengan benar, maka kita bisa terjatuh dalam kemaksiatan tanpa kita sadari. Inilah pentingnya belajar di bidang Pendidikan Agama Islam.
Alasan saya memilih program Pendidikan Agama Islam karena di jurusan PAI mengajarkan nilai-nilai moral dan spiritual. Tidak hanya ilmu pengetahuan saja yang dipelajari tapi juga dengan ilmu adab. Saya yang berasal dari salah satu Pesantren Salafiyah yang menekankan terhadap ilmu agama membuat saya tertarik dengan program Pendidikan Agama Islam. Meskipun begitu, saya lebih suka dengan Ilmu Al-Qur'an.
Saya sangat menyukai Ilmu Al-Qur'an karena sebelumnya saya memilih program tahfidz Al-Qur'an di pesantren. Selama saya hidup di pesantren, saya mempelajari banyak hal mengenai pentingnya ilmu agama untuk kehidupan dunia dan akhirat. Tapi yang saya pelajari hanya sebagian kecil saja. Oleh karena itu, saya memilih program PAI untuk mempelajari lebih lanjut tentang ilmu agama.
Saya terinspirasi menjadi guru karena dahulu papa saya adalah seorang guru fisika di SMP Jakarta. Saya ingin menjadi beliau yang bisa mengajari murid-muridnya dengan baik. Bukan hanya mengajari ilmu pengetahuan, tetapi juga mengajari sifat-sifat yang baik. Saya juga terinspirasi dari ustad ustadzah yang mengajari saya di pondok. Mereka memiliki sifat jihad fi sabilillah yang sangat kental.
Alangkah baiknya jika memilih profesi guru agama karena ketika seorang mengajarkan ilmu agama kepada orang lain, dia akan mendapatkan pahala yang besar serta mendapatkan pahala yang setara bagi orang yang mengikutinya.
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah --shallallahu 'alaihi wa sallam- bersabda:
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنْ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا، وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلَالَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنْ الْإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا (رواه مسلم، رقم 2674)
"Barangsiapa mengajak kepada petunjuk, maka baginya pahala sama seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun, dan barangsiapa mengajak kepada kesesatan maka baginya dosa sama seperti dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun". (HR. Muslim: 2674)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H