Semenjak dunia terpapar virus COVID 19, khususnya negara kita sendiri yaitu Indonesia, virus corona pertama kali masuk ke indonesia pada tanggal 2 maret 2020. Kasus virus corona ini sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia, karna virus ini masuk melalui pernafasan manusia dan mengendap pada paru paru manusia, selain itu virus corona ini membuat gempar seluruh dunia, pasalnya virus ini telah menyebar ke penjuru dunia. Virus COVID 19 ini pertama kali muncul di china, pada tahun 2020 lalu. Virus ini membuat gempar warga china pada saat itu, lalu pemerintah china pun langsung mengambil tindakan agar warga china menjauh dari tempat virus itu pertama kali keluar yaitu di bagian china. Tidak hanya berenti di situ, virus ini menjelajah hingga seluruh dunia dan membuat manusia yang tinggal di dunia ini panik dan aktivitas nya pun terhenti.Â
Karena adanya virus COVID 19 ini, sangat berdampak buruk bagi negara kita sendiri yaitu Indonesia. Sebab sebelum adanya virus ini kegiatan aktivitas di Indonesia berjalan baik pada umumnya, baik dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan dan masih banyak bidang lainya, setalah adanya virus ini masuk ke Indonesia, semua kegiatan aktivitas itu seketika berhenti hampir 80% semua bidang berhenti karna ganasnya virus corona ini.Â
Jika kita tinjau dari segi bidang pendidikan Indonesia saat ini, kegiatan belajar mengajar di Indonesia pada saat ini berjalan kurang efektif. Sebab pembelajaran di lakukan secara dalam jaringan (Daring), dengan menggunakan gawai. Ini di berlakukan dari SD sampai Kuliah. Jadi sebelum di laksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut, banyak sekali kebutuhan yang harus di lengkapi oleh siswa maupun mahasiswa. Berikut 3 kendala saat melaksanakan KBM pada masa pandemi:
 1.  yaitu harus ada Handphone, karna tidak semua siswa dan juga wali murid mempunyai handphone. Hingga tidak sedikit siswa yang meminjam handphone tetangga maupun sodara.
2. Â Kuota, tidak semua siswa atau mahasiswa mempunyai kuota yang cukup untuk menggunakan aplikasi aplikasi yang di gunakan untuk melakukan pembelajaran pendidikan. Karna penggunaan kuota bagi aplikasi pendidikan tidak sedikit, dan itu juga dalam sehari bisa sampai lebih 5 jam. Walaupun kuota sudah di subsidi oleh pemerintah namun tidak semua bisa merasakan nya, dan banyak yang protes dan mengeluh.
3. Â Jaringan, jaringan ini tidak kalah pentingnya, karna tidak semua jaringan di wilayah Indonesia ini tersebar marata. Hingga saat berlangsungnya KBM tidak berjalan dengan lancar, baik dalam zoom ataupun gmeet vidio tidak lancar dan suara putus putus dan tidak jelas, sehingga apa yang di sampaikan oleh guru atau pun dosen tidak tersampaikan dengan jelas, sehingga ilmu yang di berikan kurang di mengerti dengan baik oleh murid. Jadi saat pembelajaran berlangsung siswa kurang nyaman dan tidak fokus pada pelajaran yang di berikan karna terkendalanya sinyal yang kurang baik.
Selain dari ketiga hal tersebut, masih ada banyak lagi. Jadi intinya adalah pendidikan pada masa pandemi ini berjalan kurang efektif,dan apa yang di sampaikan kurang bisa di mengerti dan di pahami dengan baik, dan juga banyak sekali tugas tugas yang di berikan oleh guru ataupun dosen tanpa mempertimbangkan keadaan pandemi sekarang ini. Dan Banyak sekali yang protes akan hal ini dalam melakukan daring, karna ketergangguan sinyal yang kurang baik, sehingga membuat siswa pada malas untuk mengikuti kegiatan belajar daring tersebut, dan banyak sekali mereka menginginkan pendidikan di Indonesia ini dilakukan secara offline.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H