Ris, merupakan sebuah keharusan, sebab ia merupakan patokan dan tolok ukur penilaian sikap, baik atau buruk, ramah atau tidak. Ris sikap dan tindakan ramah sekaligus sebagai media supaya terjadi komunikasi antara tuan rumah dan tamu. Ris, cara bertanya untuk menghindari keterasingan antara tamu dan pemilik rumah, dan upaya pendekatan untuk membangun komunikasi yang komunikatif.Â
Ris, membangun dialog atau percakapan yang intens antara tamu dan tuan rumah, dan awal dimulainya percakapan. Ris sikap penentuan tindakan ramah atau tidak, baik atau buruk, bersikap menerima atau tidak. Ris ekspresi eksistensi diri untuk hidup penuh keharmonisan dalam masyarakat atau dalam kehidupan sosial.
2. Ruis (dekat)
Ris merupakan konsep komunikasi supaya terjadi kedekatan (ruis). Â Ris supaya ruis. Ruis adalah cara berada dari sebuah persahabatan yang telah dijalin. Ruis merupakan relasi yang intens yang melampaui ruang dan waktu. Kedekatan ini (ruis) bukan saja kedekatan fisik, melainkan juga kedekatan hati dan pikiran.Â
Yustina Ndung dalam bukunya Etos dan Spirit Hidup Orang Manggarai menjelaskan bahwa keramahan (dalam ris) membuka pintu persahabatan, persaudaraan dan kedekatan. Bagi orang manggarai setiap orang adalah saudara, sehingga wajib bertegur sapa atau memberi salam. Lebih lanjut Ndung menjelaskan bahwa ruis melampaui ruang dan waktu. Relasi yang dijalin membuka ikatan batin yang tetap terikat walau berada di tempat dan waktu yang berbeda.
Komunikasi yang telah dibangun dalam ris untuk tujuan ruis. Ruis bukan saja kedekatan untuk sesama manggarai, melainkan melampaui budaya, agama, dan ras serta antara golongan. Tamu dari agama, budaya, ras, dan antar golongan yang berbeda selalu mendapat ris untuk ruis. Norma adat inilah yang dipraktikkan, sehingga dalam konteks Indonesia, Manggarai atau Flores pada umumnya adalah daerah toleran atau gudangnya tolerasnsi di Indonesia.
3. Raes (bersahabat, berteman erat, hidup damai, tidak ada konflik, ada bersama)
Ris untuk ruis menghasilkan raes. Raes merupakan norma adat yang dianjurkan dalam hidup bersama di masyarakat. Raes, adalah sikap hidup yang mengutamakan persahabatan dan tidak ada konflik dalam hidup sosial dan ada bersama dengan yang lain. Raes, cara ada bersama dengan yang lain dalam suasana hidup yang damai dan jauh dari kebencian, tidak ada kebengisan dan kekejaman.Â
Raes adalah suatu relasi persahabatan yang intim, membatin dan terikat satu sama lain dan mengutamakan kebaikan bersama dan untuk tujuan hidup yang penuh sejahtera dan damai. Raes, sikap hidup empati dan simpati, perhatian dan tanpa pambrih untuk kebaikan bersama dalam eksistensi hidup bermasyarakat untuk tujuan harmonis.
 4. Raos (euforia, ramai dan damai, harmonis, bahagia, bersenang-senang, persaudaraan)
Raos adalah konsekwensi dari ris, ruis dan raes. Raos merupakan cara hidup ramai dan damai serta harmoni. Raos itu hidup bahagia, merasa senang dalam sebuah persekutuan yang penuh persaudaraan dan cinta kasih. Dalam raes dan raos, milik sendiri kadang dijadikan milik bersama dalam suatu persekutuan persaudaraan cinta kasih. Raos mengutamakan hidup yang saling berbagi, tidak ingat diri, dan total menghargai yang lain dalam hidup bersama. Raos adalah sikap hidup yang total memberi tanpa pambrih, hidup dengan penuh kasih akan sesama dan penuh tanggung jawab.