Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hobi membaca dan sesekali menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Fragmen-Fragmen Kehilangan

24 Februari 2024   22:13 Diperbarui: 24 Februari 2024   22:17 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
puisi fragmen-fragmen kehilangan oleh atanshoo - Volkan Olmez on unsplash

Fragmen-Fragmen Kehilangan

(Atanshoo)

Di sudut ruang yang sunyi, kutemukan sekotak kenangan
Berdebu dan usang, menyimpan jejak masa silam
Fragmen-fragmen kehilangan, terukir di setiap lembaran
Menyisakan luka yang perih, dan kenangan yang tak terlupakan

Ada foto usang, di mana kita tersenyum lebar
Bersama tawa dan canda, di bawah mentari yang cerah
Kenangan indah yang terasa begitu nyata
Namun kini hanya tinggal kenangan, yang takkan pernah kembali

Ada surat kusut, penuh dengan tinta biru
Tulisan tanganmu yang indah, merajut kata-kata rindu
Kata-kata cinta yang tulus, dan janji yang tak terpenuhi
Kini hanya tinggal lembaran kertas, yang penuh dengan kesedihan

Ada sehelai kain, dengan aroma yang masih membekas
Sisa parfummu yang khas, yang selalu kuingat
Kenangan pelukan hangatmu, yang selalu membuatku tenang
Kini hanya tinggal kain usang, yang penuh dengan kenangan

Setiap fragmen, membawa kembali luka yang perih
Kenangan indah yang bercampur dengan kesedihan
Kehilangan yang tak tergantikan, dan rasa rindu yang tak tertahankan

Namun di balik semua itu, ada secercah harapan
Bahwa kenangan indah itu, takkan pernah terlupakan
Dan cinta yang tulus itu, akan selalu hidup di hati

Fragmen-fragmen kehilangan, adalah bagian dari hidup
Yang mengajari kita tentang arti cinta dan kehilangan
Dan membuat kita lebih kuat, untuk menghadapi hari esok

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun