Tinggal Menunggu Hari
(Atanshoo)
Di tengah gemuruh zaman yang berlari, Â
Kita terhimpun, jiwa-jiwa yang menanti. Â
Pemilihan pemimpin mendatang, bak cerita fiksi, Â
Menjadi nyata, dalam dekapan demokrasi.
Tinggal menunggu hari, saat pilihan di tangan, Â
Di bilik suara, kita ukir harapan. Â
Berdiri tegak, dengan hati yang beriman, Â
Memilih pemimpin, untuk negeri tercinta ini maju dan aman.
Lautan janji berlayar di atas mimbar, Â
Masing-masing calon dengan visi mereka berlabuh. Â
Kita, rakyat jelata, mendengarkan, mempertimbangkan, Â
Di tengah hiruk-pikuk, kita mencari suara yang tulus berlabuh.
Tinggal menunggu hari, saat masa depan dipertaruhkan, Â
Pilihan di tangan kita, bukan sekedar angan. Â
Pemimpin bukan hanya penguasa, tapi pengayom dan pelayan, Â
Yang membawa negeri ini, ke arah lebih baik dengan perencanaan.
Di tengah keramaian kampanye, kita berdoa, Â
Agar negeri ini dipimpin oleh yang terbaik, bukan sembarang pilihan. Â
Tinggal menunggu hari, ketika suara kita menjadi jawaban, Â
Untuk Indonesia yang lebih adil, makmur, dan penuh keamanan.
Biarkan suara hati menjadi panduan, Â
Lewati kebisingan, temukan kebenaran. Â
Karena di tangan kita, tergenggam masa depan bangsa, Â
Di hari pemilihan, kita tunjukkan, kita bisa.
Tinggal menunggu hari, tak lama lagi tiba, Â
Semoga pilihan kita, membawa Indonesia tercinta, Â
Ke arah yang lebih baik, gemilang, dan bercahaya, Â
Untuk kita semua, untuk generasi yang akan datang, selamanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI