Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hobi membaca dan sesekali menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ranah Kegelapan: Puisi untuk Masa Depan yang Tak Pasti

5 Februari 2024   07:30 Diperbarui: 5 Februari 2024   07:36 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masa Depan - Drew Beamer on Unsplash

Ranah Kegelapan: Puisi untuk Masa Depan yang Tak Pasti

(Atanshoo)

Dalam gelap, malam merayap perlahan,
Ranah kegelapan menari sendu,
Mimpi-mimpi malu tak terdengar,
Puisi terlipat dalam kerumitan waktu.

Masa depan, layaknya cahaya yang mengintai,
Namun, tanda tanya menggelayuti hati,
Langkah tak pasti, seperti kisah tak terungkap,
Dalam puisi ini, dunia berkisah diam.

Pohon harapan berguguran daun,
Ditarik angin ketidakpastian,
Puisi mencoba membingkai ragu,
Mengais rasa di balik kelam malam.

Misteri tersembunyi di sudut-sudut gelap,
Puisi ini adalah lampu kecil yang berkobar,
Mengukir janji di dinding hati,
Ranah kegelapan, kita berlayar bersama.

Di antara bintang yang menyimpan cerita,
Puisi ini menjerit dalam kata,
Masa depan yang terlipat dalam suram,
Tetap berjuang di ranah yang tak pasti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun